Tidak ada niatan sama sekali dari pemerintah untuk mengulur-ulur waktu. Ini karena kondisi medis yang tidak memungkinkan
Beijing, 27/1 (ANTARA News) - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei kembali akan memfasilitasi pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sakit berat dari Taiwan.

Shinta Danuar, TKI yang mengalami kelumpuhan, akan dipulangkan ke Indonesia pada Kamis (29/11), demikian keterangan tertulis KDEI Taipei kepada Antara di Beijing, Selasa.

Tim medis Heping Hospital, Hsinchu, Taiwan, menyampaikan bahwa secara medis, kondisi Shinta sampai saat ini masih tetap berisiko untuk melakukan penerbangan.
     
"Tidak ada niatan sama sekali dari pemerintah untuk mengulur-ulur waktu. Ini karena kondisi medis yang tidak memungkinkan," kata Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi.

Sejak Shinta masuk rumah sakit empat tahun lalu, jajaran KDEI Taipei terus memonitor perkembangan kesehatannya.

Kemudian pada 10 November 2018 saat mengunjungi Shinta, tim KDEI Taipei mendapatkan informasi dari pihak Heping Hospital bahwa dia belum bisa dipulangkan dalam waktu dekat.

Saat itu, kondisi Shinta kurang baik dikarenakan mengalami demam yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan.

Tim medis selanjutnya melakukan perawatan antibiotik selama 10 hari dengan harapan apabila infeksi telah reda dan kondisi Shinta tidak lagi demam, maka risiko pemulangan akan lebih kecil.

Selanjutnya tim KDEI Taipei kembali melakukan pertemuan dengan tim medis Heping Hospital, tim pelayanan kegawatdaruratan, dan ibunda Shinta, Rabu (21/11).

Dalam pertemuan tersebut kembali tim KDEI mendapatkan informasi bahwa kondisi Shinta masih cukup berisiko.

Namun ibunda Shinta sebagai perwakilan keluarga menyatakan siap menanggung apa pun bentuk risiko yang dihadapi terkait pemulangan putrinya ke Indonesia.

Kesanggupan tersebut dibubuhkan dalam pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh ibunda Shinta.

Dalam penerbangan dari Taipei ke Jakarta, Shinta akan didampingi tim dari KDEI Taipei dan ibundanya serta fasilitas kegawatdaruratan.

"Pemerintah Indonesia menanggung sepenuhnya biaya pemulangan hingga perawatan lanjutan Shinta di Indonesia. Koordinasi dengan pemerintah Indonesia terus kami lakukan. Saat ini rumah sakit rujukan untuk perawatan lanjutan Shinta juga telah siap," kata Didi.

Sebelumnya KDEI juga telah membantu dan memfasilitasi pemulangan Nenti Juniati, TKI kaburan yang mengalami stroke. 

Baca juga: KDEI Taipei upayakan pemulangan pekerja migran Indonesia yang lumpuh
Baca juga: Pemerintah bantu pemulangan WNI yang lumpuh di Taiwan

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018