Padang (ANTARA News) - Puluhan unit rumah tua peninggalan zaman Belanda di sentra perdagangan komoditi perkebunan unggulan Pasar Gadang, Kota Padang, Sumbar, roboh akibat guncangan gempa beruntun sejak Rabu sore hingga Kamis. Pemantauan ANTARA di Padang, Jumat, puluhan unit rumah tua peninggalan masa penjajahan Belanda tersebut rubuh, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Bangunan yang rubuh terdiri dari rumah penduduk dan gudang penyimpanan komoditi perkebunan dari sejumlah daerah kabupaten/kota di Sumbar. Pasar Gadang, yang terkenal dengan sejumlah bangunan tua terletak di tengah Kota Padang, juga merupakan sentra perdagangan komoditi perkebunan unggulan di daerah itu. Akibat guncangan gempa beruntun, puluhan rumah mengalami kerusakan serius dan ada di antaranya rubuh total. Guncangan gempa merata melanda kabupaten/kota di Sumbar, termasuk Kota Padang, pertama pada Rabu Sore pukul 18.10 WIB berkekuatan 7,9 SR kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut pada titik koordinat 4,69 Lintang Selatan (LS) dan 101,13 Bujur Timur (BT), atau 159 km dari pantai Bengkulu. Kedua berkekuatan 7,7 SR terjadi pada Kamis pagi, pada titik koordinat 2,88 Lintang Selatan (LS) dan 100,43 Bujur Timur (BT) tepat di Kerinci, Prov. Jambi. Ketiga berkekuatan 6,3 SR pada arah Barat Daya Sumbar di kedalaman 20 meter, pukul 09.30 WIB, terakhir berkekuatan 5,7 SR di Painan, Kab. Pessel. Nier (43), korban yang rumahnya rubuh akibat gempa beruntun itu, menyebutkan kondisi rumahnya mengalami retak cukup parah akibat gempa pada Rabu sore, namun tidak sampai rubuh. Ketika gempa terjadi lagi pada pada Kamis pagi sekitar pukul 06.49 WIB rumah tua terdiri dari dua lantai itu ambruk ke tanah, namun ia dan anaknya masih sempat menyelamatkan diri. "Ketika itu saya tertidur di lantai dua rumah itu, dan merasakan guncangan gempa, dengan tergesa saya dan anak-anak langsung turun, kalau tidak mungkin sudah tertimpa bangunan," katanya. Nier ketika ditemui sedang membereskan sisa material bangunan rumahnya yang rubuh akibat gempa itu tidak banyak berkomentar. "Saya sangat sedih dan tidak tahu bagaimana ke depannya, tapi Alhamdulillah keluarga masih selamat," katanya. Ia mengaku sejak rubuhnya bangunan rumahnya itu belum satupun aparat pemerintah yang datang ke Pasar Gadang dan melihat langsung rumah-rumah tua rubuh akibat gempa itu. "Saya hanya berharap perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil seperti kami," katanya. Menurut data terakhir, jumlah bangunan yang rusak akibat gempa di Kota Padang mencapai ratusan unit, terdiri dari rumah penduduk, fasilitas umum seperti rumah sakit dan gedung perkantoran. (*)

Copyright © ANTARA 2007