Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyiapkan sekitar Rp45 triliun persediaan uang kartal berupa uang logam dan kertas untuk menghadapi meningkatnya permintaan pada saat lebaran 2007. "Kalau melihat angka rata-rata biasanya kenaikan uang kartal sekitar Rp25-30 triliun dalam satu bulan, untuk memenuhi itu kita sudah cukup persediannya, dan bahkan kepada 13 KBI kami menambah stok-stok tambahan," kata Deputi Gubernur BI, Hartadi A. Sarwono, dalam konferensi pers rapat koordinasi menghadapi lebaran di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, tambahan uang kartal pada tahun ini sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp25 triliun hingga Rp30 triliun atau menjadi sekitar Rp37,5 triliun hingga Rp45 triliun. "Tambahan 50 persen ini untuk stok, sedang Rp30 triliun telah beredar," katanya. Penambahan itu untuk antisipasi atas meningkatnya permintaan uang kartal karena adanya kenaikan gaji pegawai negeri dan kenaikan gaji buruh di sektor riil. "Kita sudah mendengar dari beberapa instansi seperti Departemen Keuangan, kenaikan gaji pemerintah dan instansi lainnya. Di sektor riil juga upah buruh ada kenaikan," katanya. Ia juga menambahkan, adanya penambahan uang kartal tersebut tidak menggangu makro ekonomi secara keseluruhan karena hal itu hanyalah kejadian musiman saja. "Kita bicarakan dulu uang beredarnya, karena ini kebutuhan musiman, biasanya musiman itu hanya satu bulan kok itu, ada kenaikan satu bulan deltanya, katakanlah Rp30 triliun bulan depan sudah kembali lagi normal, berkurang Rp30 triliun, sehingga dampak kepada keseluruhan makro ekonomi itu dampak musiman namanya, tidak mempengaruhi nilai tukar dan sebagainya," katanya. Sementara itu, menurut dia, uang kartal telah didistribusikan kepada 13 Kantor Bank Indonesia Koordinator Propinsi sejak awal Agustus 2007 untuk kemudian didistribusikan ke perbankan serta perusahaan-perusahaan penukaran uang kecil. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007