Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan siap menghadapi lebaran yang biasanya ditandai dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap sejumlah komoditas maupun pelayanan jasa. "Kami baru saja melakukan rakor secara pleno untuk persiapan kita menghadapi lebaran dan juga selama ramadhan. Intinya kita melakukan penilaian persiapan untuk berbagai kebutuhan bahan pokok," kata Menko Perekonomian Boediono usai rapat persiapan menghadapi lebaran di Jakarta, Jumat. Hadir dalam rapat itu Mendag Mari Pangestu, Mentan Anton Apriantono, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Menperind Fahmi Idris, Menhub Jusman Syafii Djamal, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono, Dirut Perum Bulog Mustofa Abubakar, dan Kepala BPS Rusman Heriawan. Menurut Boediono, ada empat bahan pokok yang menjadi fokus perhatian, dan beberapa bahan lain sebagai tambahan. Empat bahan pokok adalah beras, minyak goreng, gula, dan BBM khususnya minyak tanah dan premium. "Tetapi kita juga bahas beberapa komoditi yang ada dampaknya terhadap masyarakat menjelang lebaran yaitu daging ayam, daging sapi, terigu, cabe dan lainnya," kata Boediono. Menurut dia, pemerintah juga melakukan monitoring dan assesment mengenai kesiapan transportasi, baik sarana maupun prasarana, berbagai moda transportasi baik darat,laut, udara, maupun penyeberangan. Selain sarana transportasinya, pemerintah juga memantau kesiapan dari prasarana terutama jalan. "Pada umumnya, dapat disimpulkan mengenai empat komoditi tadi situasinya aman, pasokannya cukup, harganya sudah stabil, termasuk minyak goreng yang beberapa waktu mengalami gejolak sekarang sudah stabil, bahkan menunjukkan penurunan walaupun belum mencapai masa sebelum gejolak,"katanya. Mengenai beras, Boediono mengatakan posisinya aman di mana stok dan harga stabil. Bulog dengan fungsi dan tugas baru sudah menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi dan mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. Harga diperkirakan bisa dipertahankan stabil menjelang hari raya sampai akhir tahun. "Gula (pasir) juga cukup baik, tidak ada masalah baik dari sisi pasokan maupun harganya," katanya. Menurut Menko Perekonomian, pasokan berbagai jenis BBM seperti dilaporkan Pertamina juga mencukupi, dan sudah mulai dilakukan pemupukan stok di berbagai titik yang memang diantisipasi akan meningkat permintaannya. "Semua instansi sepakat untuk mengamankan penyediaan semua kebutuhan pokok ini, demikian juga dengan kesiapan sarana dan prasarana perhubungan, jumlah kapasitasnya semuanya tampaknya cukup untuk menampung estimasi lonjakan arus penumpang dan arus barang. Prasarananya juga cukup baik, ada kemajuan perbaikan jalan di jalur utama," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007