Wamena (ANTARA News) - Sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Musatfak, Kabupaten Jayawijaya, Papua, kembali dihadang dan diancam orang mabuk setelah sebelumnya mereka mendapat perlakuan yang sama.

Kepala Puskesmas? Musatfak Benny Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan penghadangan dan pengancaman itu terjadi Rabu (28/11) pagi.

"Saat itu saya punya staf bersama sopir, mereka menggunakan mobil lalu mereka dihadang oleh seorang pemuda yang mabuk. Pemuda ini menyuruh petugas pulang kembali sehingga mereka pulang lalu lapor ke Polsek Wamena Kota," katanya.

Akibat penghadangan, sejumlah petugas medis yang didampingi Kepala Puskesmas Musatfak langsung mendatangi Kantor Bupati Jayawijaya pada Jumat untuk menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan.

Ia mengatakan kasus yang sama pernah terjadi akhir 2017 dan persoalan itu sudah diselesaikan oleh Wakil Bupati Jayawijaya, tetapi terulang lagi.

"Kasus pertama, ada dua pemuda yang menghadang di tempat yang sama. Kasus pertama sempat diselesaikan oleh melalui pak wakil bupati. Pelaku sempat buat pernyataan, Ini yang kedua kali terjadi dengan pelaku yang lain," katanya.

Staf yang bertugas di Puskesmas tersebut juga menghentikan sementara pelayanan sebab mereka merasa terancam.

"Pelaku satu orang. Sedangkan korban dalam mobil ada tujuh orang dan tidak ada kerugian. Kalau kejadian tahun lalu, memang ada kerugian, ada telepon genggam yang dirampok dan pintu mobil yang dirusak," katanya.

Pelaku penghadangan dilaporkan membawa senjata tajam berupa pisau dan mengancam melempar kaca mobil milik Puskesmas Musatfak.
Baca juga: Fasilitas kesehatan Papua harus dekat dengan masyarakat
Baca juga: Puskesmas Manokwari terapkan pelayanan jemput pasien
Baca juga: Pengabdian para pejuang kesehatan

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018