Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari setengah juta orang memberikan suaranya agar lagu ikonik "SpongeBob SquarePants" yang berjudul "Sweet Victory" bisa dimainkan dalam pembukaan Super Bowl LIII mendatang.

Petisi tersebut diunggah pada situs change.org oleh Isreal Colunga dengan judul "Have 'Sweet Victory' performed at the Super Bowl". Petisi tersebut langsung ditandatangi oleh lebih 500ribu orang. 

"Seperti yang mungkin diketahui atau tidak diketahui oleh sebagian orang, Stephen Hillenburg -- pencipta SpongeBob SquarePants -- telah meninggal dunia. Sebagai penghargaan atas warisannya, kontribusinya untuk generasi anak-anak, dan untuk benar-benar menampilkan kehebatan dari lagu ini, kami menyerukan agar 'Sweet Victory' ditampilkan pada Halftime Show," tulis petisi yang ditujukan pada NFL dan Nickelodeon, dilansir Aceshowbiz, Senin.

Petisi tersebut juga mendapat dukungan dari Bob Kulick, produser pemenang Grammy yang juga menulis lagu untuk episode tersebut.

"Sweet Victory" dimainkan dalam dua episode yang berjudul "Band Geeks", di mana Squidward meminta bantuan kepada sesama penghuni Bikini Bottom untuk membentuk marching band setelah ia berbohong kepada mantan teman SMA-nya.

Setelah beberapa kali gagal saat latihan, marching band tersebut mengejutkan Squidward, temannya dan para peserta Bubble Bowl lainnya. Mereka berhasil memainkannya dengan sempurna.

Stephen Hillenburg meninggal pada hari Senin, 26 November setelah pertempuran melawan penyakit ALS. Stephen meninggal pada usia 57 tahun. 

"Steve memberikan SpongeBob SquarePants dengan rasa humor dan kepolosan unik yang telah membawa sukacita bagi generasi anak-anak dan keluarga di mana pun," tulis pesan jaringan televisi Nickelodeon.

"Karakternya yang benar-benar asli dan dunia Bikini Bottom akan lama berdiri sebagai pengingat nilai optimisme, persahabatan, dan kekuatan imajinasi tanpa batas," lanjut pesan tersebut.

Baca juga: Lima fakta Stephen Hillenburg, kreator Spongebob SquarePants

Baca juga: Pencipta SpongeBob SquarePants meninggal dunia

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018