Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Sekitar 18 prajurit Pakistan dan 16 gerilyawan tewas dalam pertempuran hebat di sebuah kawasan suku bergolak yang berbatasan dengan Afghanistan, kata beberapa pejabat, Senin. Pasukan keamanan yang ditempatkan di sebuah pos militer di Waziristan Utara membunuh sekitar 16 gerilyawan pro-Taliban dalam pertempuran yang meletus Minggu malam, menurut pejabat dan penduduk. Jurubicara militer Mayjen Waheed Arshad mengatakan, pasukan keamanan bertempur dengan "penjahat" di daerah itu, namun ia tidak bisa memberikan penjelasan terinci lebih lanjut karena saluran komunikasi mati. "Kami memiliki 12 hingga 16 orang di pos itu namun tidak bisa mengadakan kontak dengan mereka karena saluran komunikasi mati akibat cuaca buruk," kata Arshad kepada AFP. "Kami berusaha mengumpulkan rincian mengenai korban. Kontak terakhir yang kami lakukan adalah Senin sore dan prajurit-prajurit itu memberi tahu (kami) mengenai jumlah kematian militan," tambahnya. Namun, pejabat-pejabat pemerintah setempat di Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utara, mengatakan kepada AFP, gerilyawan membunuh 16 prajurit dan tidak menyerahkan mayat mereka kepada pihak berwenang. "Kami mengirim jirga (komite sesepuh suku) di daerah itu untuk mengambil mayat prajurit-prajurit itu dari para penjahat," kata seorang pejabat pemerintah setempat. Pertempuran itu meletus di kawasan tersebut ketika gerilyawan menyerang posisi pasukan dengan roket pada Minggu malam, menewaskan dua prajurit dan mencederai lima lain, kata seorang pejabat intelijen kepada AFP. "Dalam tembak-menembak yang terjadi kemudian dimana pasukan membalas dengan tembakan artileri, 16 militan tewas," kata pejabat itu. "Enam-belas prajurit diyakini tewas dibunuh oleh militan pada Senin," tambahnya. Penduduk setempat di Miranshah mengatakan, pengumuman disampaikan di pengeras suara masjid untuk mengumpulkan dana bagi pemakaman 16 mayat. Seorang pejabat setempat juga mengatakan kepada AFP, ia memiliki laporan mengenai 16 gerilyawan yang tewas di daerah itu namun tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, orang-orang bertopeng bersenjata menembak mati seorang anggota suku di kota berdekatan Mir Ali dan melarikan diri dengan sebuah mobil, dengan meneriakkan bahwa mereka membunuh pria itu karena telah melakukan aksi mata-mata, kata seorang pejabat setempat dan penduduk. Gerilyawan menembak mati sejumlah anggota dan sesepuh suku yang mendukung aksi militer yang terus berlangsung terhadap anggota-anggota Al-Qaeda yabg melarikan diri ke kawasan itu pada akhir 2001 dari Afghanistan setelah invasi militer pimpinan AS.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007