Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan bahwa pasca gempa bumi 7,9 skala ricther di Bengkulu Rabu (12/9) lalu, gempa-gempa susulan masih terus menggetarkan Sumatera, meski frekuensi dan intensitas kekuatannya kian berkurang. Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, dan Stasiun Meteorologi Maritim di Panjang, Bandarlampung, Selasa pagi, menyebutkan bahwa pada Rabu (12/9) di Pulau Sumatera, seperti di Bengkulu, Sumatera Barat, dan Jambi secara total telah terjadi 13 kali getaran gempa dengan kekuatan berbeda-beda. Kemudian pada Kamis (13/9), di Sumatera telah terjadi sebanyak 39 kali gempa, Jumat (14/9) gempa yang terjadi turun menjadi 13 kali, dan Sabtu (15/9) turun lagi menjadi hanya enam kali gempa. Tetapi pada Minggu (16/9), gempa yang terjadi di beberapa daerah di Sumatera meningkat lagi menjadi 11 kali. Pada Senin (17/9) hingga petang, BMG mencatat telah terjadi sedikitnya empat kali gempa di Sumatera. Intensitas kekuatan gempa utama di beberapa daerah di Sumatera itu mencapai 4,5 SR hingga di atas 7 pada skala Richter, termasuk beberapa kali gempa tektonik yang kekuatannya di atas 6 SR, sehingga mendorong pihak BMG menyampaikan peringatan dini tsunami akibat gempa di laut yang sumbernya relatif dangkal. Namun Kepala Stasiun Meteorologi Maritim di Lampung, St Yulianto, kendati sampai beberapa kali BMG merilis warning potensi tsunami akibat gempa di Sumatera itu, hingga kini tidak diperoleh laporan adanya dampak berupa tsunami. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007