Temanggung (ANTARA News) - Kepala Badan Tenaga Nukir Nasional (Batan), Hudi Hastowo, mengatakan, pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) nuklir Indonesia untuk tujuan damai dan kesejahteraan masyarakat. "Iptek nuklir untuk menyejahterakan masyarakat sehingga ada pandangan berbeda bahwa nuklir tidak berbahaya, tergantung bagaimana memanfaatkannya," katanya, di Temanggung, Kamis (8/1), saat panen raya perdana padi varietas Mira-1 di Desa Plumbon, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ia menjelaskan, biasanya nuklir identik dengan berbagai hal yang berbahaya seperti bencana dan bom. Batan sebagai lembaga milik Indonesia yang kini berumur 50 tahun, katanya, melakukan berbagai kegiatan terkait iptek nuklir untuk kepentingan pengembangan pertanian, peternakan, dan industri. Ia mengatakan, pemerintah memberikan tugas mengembangkan iptek nuklir kepada Batan untuk membantu menyelesaikan masalah pangan, energi, dan kebutuhan air bersih. Hingga saat ini, katanya, Batan telah menghasilkan 15 jenis bibit unggul padi yang salah satunya Mira-1 dan telah mendapatkan hak paten dari Departemen Pertanian (Deptan). Di Deptan, katanya, Mira sebagai singkatan dari mutasi radiasi sedangkan di masyarakat ada yang menyebut sebagai milik rakyat. Pada kesempatan itu, Hudi juga mengatakan bahwa Batan menggunakan iptek nuklir untuk mendeteksi cekungan air tanah atau artesis di Tempuran, Kabupaten Magelang. "Kini sudah dieksploitasi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009