Jakarta (ANTARA News) - UNAIDS Indonesia bersama Nimbly Technologies dan Botika meluncurkan "Tanya Marlo", sebuah platform chat mobile yang terintegrasi dengan aplikasi LINE, berisi informasi HIV dan AIDS.

Tanya Marlo akan menjadi teman yang ramah bagi semua orang ingin tahu seputar HIV dan AIDS, karena kebanyakan orang khususnya anak-anak muda, malu dan takut untuk menggali pengetahuan mengenai penyakit tersebut sehingga aplikasi ini dihadirnya sebagai solusi atas tantangan ini.

"Tanya Marlo merupakan seorang sahabat yang dapat diajak bicara dan yang terpenting dapat menjadi seorang pendukung setia. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, kami ingin berinteraksi melalui cara-cara baru dengan generasi muda," ujar Krittayawan Boonto selaku Country Director UNAIDS Indonesia dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Generasi muda harus jauhi narkotika cegah HIV/AIDS, kata Menkes

Ada empat fitur edukatif dan informatif yang tersedia di Tanya Marlo yakni Info HIV yang berisi segala informasi seputar HIV dan AIDS yang disampaikan melalui konten-konten menarik berupa artikel, infografis, perbandingan mitos dan fakta serta video.

Kedua adalah Kuis. Dalam fitur ini terdapat permainan yang menantang pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV dan AIDS melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana. 

Kemudian fitur konsultasi, yang memberikan akses ke konselor terpercaya bagi yang membutuhkan saran atau ingin tahu soal pengobatannya. Yang terpenting, Tanya Marlo menjamin kerahasiaan dan kenyamanan setiap pengguna.

Yang terakhir adalah fitur Tes HIV yang memberikan kenyamanan bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang klinik-klinik yang menyediakan jasa tes HIV, termasuk lokasi, tata cara dan jam operasional.

"Masih banyak orang yang tidak tahu infomasi ini. Karena mereka takut dan tidak berani bilang ke orang yang lebih tua. Lewat aplikasi ini, yang jaga rahasia, kita bisa nanya apapun, kasih informasi lebih lengkap dan komperehensif, ada tesnya juga. User juga akan dapat informasi yang friendly dan aman," jelas Krittayawan.

Baca juga: Stop diskriminasi Orang dengan HIV/AIDS

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018