Abu Dhabi (ANTARA News) - Suratkabar berpengaruh di Uni Emirat Arab, Gulf News, dalam tajuk rencananya pada Rabu menyoroti meningkatnya kemiskinan di dunia Islam. Koran berbahasa Inggris itu mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk melakukan upaya-upaya proaktif guna merealisasikan program 10 tahun aksi pemberantasan kemiskinan yang telah dilansir organisasi beranggotakan 57 negara itu. "Pekan pertama bulan suci Ramadhan telah berakhir, sudah waktunya merenungkan nasib 1,4 miliar Muslin di dunia Islam. Terlihat bahwa kondisi kehiudu0pan sebagian besar Muslim sangat mengecewakan, " tulis koran itu, seperti dilaporkan IINA. "Kebanyakan masyarakat di 57 negara Muslim terperosok ke dalam kemiskinan, buta aksara, dengan angka kematian tertinggi atau hidup di kawasan kumuh. Disebutkan, dunia Muslim kini diganggu oleh keadaan bahaya yang kurang berkembang. Kondisi kehidupan masyarakat di banyak negara Muslim belum mencapai basis minimun standar hidup internasional. Dua tahun lalu, para negara anggota OKI melansir suatu program aksi-10 tahun untuk membuat cetakbiru bagi kemajuan dunia Islam di abad 21. Tujuannya agar umat Islam dapat menghadapi tantangan dengan "prinsip solidaritas Islam", kata koran yang tersebar luas di Timur Tengah itu. "Pada Februari tahun ini, Bank Pembangunan Islam (IDB), bank yang berafiliasi dengan OKI, memaklumkan pengadaan dana kemanusiaan untuk mengurangi kemiskinan di dunia Islam dengan dana awal sebesar satu miliar dolar AS yang disediakan Arab Saudi. Total dana itu bertambah menjadi 1,5 miliar dolar atas partisipasi dari beberapa negara anggota lainnya," tulisnya. "Lalu bagaimana dengan fokus memberantas kemiskinan itu. Fakta menunjukkan bahwa kemiskinan bercampur-aduk dengan situasi sulit lainnya. Pertanyaan lebih serius untuk menyoroti hal itu adalah seberapa besar satu negara Muslim membantu negara Muslim lainnya untuk memenuhi kebutuhan mereka," katanya. Bertalian dengan itu, dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Dalia, China, Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri UEA, Syeikh Mohammad Bin Rashid Al-Maktoum, mengatakan, "Jika kita ingin menggapai kesejahteraan dan kemajuan, maka kita tidak bisa mengabaikan kemiskinan." "Kita tidak sekedar hanya menekankan peran pendidikan sebagai senjata paling ampuh dalam mencegah lingkaran kemiskinan akut, keputus-asaan, ektrimisme, tapi juga memungkinkan orang itu jatuh ke dalam lingkaran itu," katanya. Untuk tujuan ituk Yayasan Amal Mohammad Rashid Al-Maktoum telah melansir 10 miliar dolar AS dengan tujuan memromosikan pengembangan sumber daya manusia. (*)

Copyright © ANTARA 2007