Sektor perkantoran diprediksi baru mencapai keseimbangan antara permintaan dan pasokan ruang kantor pada 2020
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti properti dari Savills Indonesia Anton Sitorus memperkirakan ruang kosong sektor perkantoran terutama kelas A akan meningkat di kawasan pusat bisnis Jakarta.

"Kondisi demikian terjadi sampai dengan November 2018, serta diperkirakan masih akan berlangsung pada tahun berikutnya akibat masih terjadinya tekanan di sektor properti," katanya yang juga menjabat Kepala Riset dan Konsultan Savills Indonesia di Jakarta, Rabu.

Anton mengatakan ruang kosong sektor perkantoran itu terjadi karena tambahan ruang kantor baru seluas 1,3 juta meter persegi hingga 2021.

Ia menjelaskan tingkat ruang kosong perkantoran pada 2018 diperkirakan sebesar 25 persen dan bahkan untuk grade A bisa 30 persen atau mengalami kenaikan dibanding 2017 sebesar 21 persen.

Angka itu diprediksi masih akan meningkat sehingga mencapai keseimbangan baru pada 2020.

Anton juga mengatakan sebenarnya permintaan terhadap ruang perkantoran pada 2018 mengalami kenaikan, namun tidak sesuai ekspektasi, di samping juga akan masuk perkantoran baru, sehingga membuat ruang kosong bertambah.

Ia mengatakan pemilik perkantoran terutama yang sudah ada harus berkerja keras untuk mencari penyewa baru atau mempertahankan penyewa yang sudah ada dengan di antaranya memberikan keringanan harga sewa.

Anton menilai mewabahnya model kantor bersama (co working space) juga menjadi penyebab masih kosongnya ruang kantor saat ini.

"Banyaknya perusahaan start up (rintisan teknologi) di Indonesia  memanfaatkan co working space sebagai tempat menjalankan bisnisnya, selain sewanya lebih murah juga mereka bisa saling bertukar ide untuk menjalankan usahanya," ujarnya.

Selanjutnya, perusahaan asing yang berencana masuk ke Indonesia, tentunya akan melakukan penjajakan terlebih dulu untuk melihat peluang.

Mereka yang belum membutuhkan ruang kantor, maka co working space menjadi pilihan, jelas dia.

Co working space biasanya juga dipakai untuk melihat prospek dari lokasi kantor sebelum akhirnya memutuskan lokasi yang ideal, jelas dia. 

Baca juga: Menkeu: Pergerakan suku bunga dan likuiditas pengaruhi properti
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018