Jakarta (ANTARA News) - Sebuah bedug terbesar di Indonesia akan ditabuh keliling 10 kota selama 15 hari berturut-turut (22 September-6 Oktober) dalam acara "Parade Bedug 2007" untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan. Direktur Utama Deteksi Production, Hari Santoso dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin, mengungkapkan pementasan akan berlangsung selama perjalanan mengunjungi satu kota ke kota berikutnya di atas truk. Kegiatan ini melibatkan 60 penabuh bedug dari kelompok "Pesona Wangka", Ozeng Group", dan "Lembaga Musik Indonesia". Parade Bedug 2007 akan dimulai di Lampung pada 22 September. Selanjutnya rute parade akan berlanjut ke Karawang, Cirebon, Tegal, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Purwokerto, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, Cianjur, Sukabumi, dan Jakarta. "Di sepanjang rute yang ditempuh, mereka secara bergantian memukul bedug seberat satu ton dan diameter 2,02 meter setiap hari mulai pukul 08.30 WIB hingga 16.00 WIB," katanya. Berikutnya, rombongan akan singgah di 10 kota untuk menggelar pertunjukan akbar, yakni Lampung, Krawang, Cirebon, Tegal, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Sukabumi, dan berakhir di Jakarta. "Mereka memainkan beragam komposisi etnik tradisi, etnik kontemporer, dan etnik entertainmen di setiap konser akbar. Bedug itu juga akan dikolaborasikan dengan beragam alat musik perkusi etnik lainnya," kata Hari. Pentas akbar di 10 kota akan dimeriahkan sejumlah band papan atas seperti Nidji, ADA Band, Gigi, Ungu, Kangen Band, dan Andra The BackBone. Manajer Sampoerna Hijau, Alexander Hermawanto mengungkapkan kegiatan yang disponsori Sampoerna Hijau sejak awal penyelenggaraan pada 1999 ini merupakan sebuah perjalanan seni budaya yang bertujuan membangun semangat kebersamaan bagi masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan. "Mengapa bedug sebagai pengikat kebersamaan ?! karena bedug terbesar ditabuh bersama-sama oleh bayak orang, sekaligus acara ini juga untuk melestarikan bedug sebagai ikon budaya Indonesia," ujarnya. Bedug terbesar yang pernah mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia ini memiliki panjang empat meter dan tinggi dua meter, terbuat dari kayu Bingkerey, yakni jenis kayu yang sangat kuat dan keras. Kulit bedugnya terbuat dari kulit kerbau yang diperoleh secara khsus di Banten. Ukuran yang besar memungkinkan bedug ini ditabuh empat orang sekaligus, dan diperlukan kekuatan penuh saat memukulnya. "Bedug ini kalau ditabuh dapat mengeluarkan bunyi yang sangat mantap, bernada rendah sekali namun terdengar sangat agung," kata Hari. Bedug terbesar di Indonesia ini dibuat oleh ahli pembuat gamelan, Trimanto atau Mpu Triwiguno yang pernah mendapat berbagai penghargaan di bidang seni, salah satunya dari UNESCO pada 1999. Bedug ini dibuat di Yogyakarta dalam waktu dua bulan oleh 16 orang. Kini, bedug terbesar ini ditempatkan di Masjid Agung Tasikmalaya sampai saatnya kembali berkeliling dalam parade bedug di setiap bulan Ramadhan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007