Manado (ANTARA News) - Tanaman padi yang terserang berbagai jenis hama dan penyakit di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga kini mencapai 756 hektar (ha), dari jumlah itu hama walang sangit dan kepindang tanah paling banyak menyerang tanaman milik petani. "Walang sangit telah menyerang 166,15 ha sawah sedangkan kepindang tanah serangannya semakin meluas hingga 163,5 ha tersebar, dengan daerah serangan terparah Kabupaten Minahasa," kata Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Benyamin H. Mailangkay, di Manado, Jumat. Di Kabupaten Minahasa areal sawah yang terserang walangsangit berdasarkan hasil pemantauan petugas lapangan tanggal 16 hingga 31 Agustus 2007 mencapai 64,8 ha, sedangkan kepindang tanah capai meluas hingga 156 ha. Sementara itu, penyakit tungro ternyata masih tetap tinggi penyebarannya, hingga kini seluas 117,85 ha areal persawahan milik petani didapati telah diserang penyakit itu, dengan areal terbesar di Kabupaten Minahasa Selatan. "Kendati serangan penyakit tungro Minsel paling banyak, tetapi tingkat serangan yang sangat menguatirkan terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, di daerah itu sudah masuk kategori serangan berat meluas menjadi 25,5 ha,"kata Benyamin. Sebaran serangan hama dan penyakit tanaman lainnya pada padi di Sulut yakni penggerek batang 55,2 ha paling banyak didapati di Kabupaten Bolmong dan Minahasa, serangan tikus 71,8 ha paling parah di Minahasa 66 ha, serangan hama putih 75,4 ha terparah Bolmong 66,9 ha, lalat daun 22 ha di Bolmong, serangan burung 71 ha sebagian besar Minahasa, ulat grayak 2,8 ha, belalang 3 ha, hydrelia 0,4 ha. Areal sawah yang ditanami petani saat ini mencapai 26.939,2 ha tersebar di Kabupaten Bolmong 13.351 ha, Bolmong Utara (Bolmut) 2.940 ha, Kota Kotamobagu 1.357 ha, Minahasa Selatan 2.211 ha, Minahasa 2.886 hg, Minahasa Utara 914 ha, Kota Tomohon 305 ha, Bitung 19 ha, Kabupaten Talaud 94 ha dan Kabupaten Mitra 2.854 ha. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007