Lampung Selatan (ANTARA News) - Pascatsunami Selat Sunda melanda kawasan pesisir wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Sabtu (22/12) malam lalu, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, relawan maupun tim lainnya masih terus melakukan pencarian korban hilang.

Pencarian difokuskan pada puing-puing reruntuhan bangunan rumah warga terdampak tsunami Selat Sunda terparah di Kecamatan Rajabasa, tepatnya di Desa Way Muli dan Desa Kunjir.

Berdasarkan data Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Biddokes Polda Lampung, hingga Senin sore, korban meninggal yang berada di RSUD Bob Bazar Kalianda mencapai 108 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 jenazah sudah terindentifikasi, dan 9 orang belum teridentifikasi.

"Hingga pukul 18.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 108 jenazah," ujar Kabid Dokkes Polda Lampung Kombes Andri Bandarsyah dalam konferensi pers di RSUD Bob Bazar Kalianda.

Jumlah korban itu diperkirakan masih akan terus bertambah, mengingat hingga Senin malam, tim gabungan masih terus melakukan evakuasi dan mencari korban yang belum ditemukan.

Tim DVI Polda Lampung berharap, agar masyarakat yang merasa kehilangan sanak saudaranya untuk segera melapor ke Tim DVI yang berada di RSUD Bob Bazar.

Hal itu guna memudahkan Tim DVI untuk melakukan identifikasi korban melalui pengecekan secara primer dan sekunder.

Baca juga: Ribuan warga pesisir Lampung Selatan mengungsi di sekolah
Baca juga: Pemkab Lampung Selatan tanggung biaya perawatan korban tsunami
Baca juga: Zulkifli Hasan datangi korban tsunami di Lampung Selatan

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018