Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah pasar saham AS melaporkan kerugian besar di sesi sebelumnya pada Malam Natal.

Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik 1,20 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap di 1.273,00 dolar AS per ounce.

Namun, kenaikan emas dibatasi karena pasar saham meraung kembali pada perdagangan Rabu (26/12), dengan Dow Jones Industrial Average ditutup naik lebih dari 1.000 poin. S&P 500 dan Nasdaq juga membukukan kenaikan tajam.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, para investor dapat berhenti membeli aset-aset safe-haven, seperti emas.

Tekanan tambahan terhadap datang dari dolar AS. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,32 persen menjadi 97,41 pada pukul 18.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret bertambah 30,30 sen AS atau 2,04 persen, menjadi berakhir pada 15,123 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 10,70 dolar AS atau 1,36 persen, menjadi ditutup pada 800,10 dolar AS per ounce. Enditem

Baca juga: Wall Street menguat, Indeks Dow Jones melonjak

Baca juga: Harga minyak melonjak 8 persen, setelah turun tajam

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018