Kondisi sopir juga menjadi prioritas utama bagi keselamatan. Polisi minta agar supir selalu meningkatkan kewaspadaan di jalan agar tiba dengan selamat
Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak calon penumpang untuk cerdas memilih bus dengan cara memilih kendaraan yang sudah berstiker di kaca depan kiri sebagai tanda sudah lulus uji kelaikan.

"Pemerintah sangat ketat menerapkan syarat keselamatan, antara lain dengan melakukan uji kelaikan kepada semua bus antarkota maupun pariwisata. Kalau sudah laik maka akan ditempel stiker," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengatakan tahun 2018 ini bus akan menjadi perhatian utama dalam meningkatkan keselamatan agar tak lagi terjadi kecelakaan maut seperti sebelumnya yang banyak menimbulkan korban jiwa di sejumlah lokasi.

Bus yang tahun 2017 lalu mengalami kecelakaan umumnya tidak melalui uji kelaikan rutin sehingga masalah teknis seperti rem tidak berfungsi dengan baik sehingga  menyebabkan laju kendaraan tak terkendali.

Menhub mengatakan dalam musim liburan akhir tahun 2018 ini dipastikan banyak masyarakat yang berlibur ke objek wisata dan bus merupakan angkutan yang banyak digunakan.

Untuk itu, katanya, Kemenhub sudah meminta kepala daerah dan Dinas Perhubungan setempat untuk rutin melakukan uji kelaikan kepada seluruh bus yang akan dioperasikan.

"Jadi untuk bus yang tidak lulus uji kelaikan dan tidak berstiker, mohon maaf tidak bisa digunakan. Kita ingin keamanan dan keselamatan penumpang menjadi nomor satu," kata Budi Karya.

Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Indonesia (Korlantas Polri) Irjen Pol Refdi Andri mengatakan dari hasil evaluasi tujuh hari ini kondisi lalu lintas dalam keadaan kondusif dan lancar.

Selain faktor bus yang harus laik, kondisi jalan rata secara umum juga sudah bagus dan laik dilalui.

"Kondisi sopir juga menjadi prioritas utama bagi keselamatan. Polisi minta agar supir selalu meningkatkan kewaspadaan di jalan agar tiba dengan selamat," kata Kakorlantas.
    
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan Kemenhub konsentrasi lakukan uji kelaikan bus tidak hanya di pool tapi juga di terminal dan tempat parkir objek wisata.

"Menhub ingin memberikan motivasi, meyakinkan dan mengecek bahwa kendaraan bus wisata yang dipakai masyarakat sudah dilakukan ramp check," katanya.

Dirjen Budi mengatakan sejumlah destinasi dinilai rawan karena terdapat tanjakan dan turunan jalan curam yang berpotensi membahayakan penumpang jika bus tidak layak beroperasi.

Menurut dia, bus wisata rentan tidak dilakukan pengecekan uji kelaikan (ramp check) kendaraan karena umumnya bus langsung berangkat menuju destinasi wisata tanpa singgah ke terminal dahulu.

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan mengimbau perusahaan operator bus wisata benar-benar melakukan uji kelaikan kendaraan khususnya terhadap bus yang digunakan masyarakat pada pergantian tahun.

Baca juga: Menhub sidak bandara dan stasiun di Bandung
 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018