Pandeglang (ANTARA News) - Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember lalu bukan azab dari Allah.

"Musibah ini  bukan siksaan dari Allah, bukan azab dari Allah. Kalau ini azab dari Banten maka daerah lainnya juga akan kena azab," katanya saat memberikan tausiyah pada Istighatsah dan Doa Bersama di Pondok Pesantren  Matlaul Anwar Linahdathil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, musibah ini justru menunjukkan Allah SWT sayang pada masyarakat Banten.

"Masyarakat Banten sedikit saja ada kesalahan langsung diingatkan  oleh Allah," katanya.

Menurut Ma'ruf, kalau mencermati firman Allah SWT dalam Al Qur"an, ada daerah lain yang terus dibiarkan meskipun ada kesalahan.

"Kalau di Banten tidak, ada kesalahan sedikit langsung disentil  oleh Allah SWT. Itu tandanya Allah SWT sayang pada masyarakat Banten," katanya.

Menurut Kiai Ma'ruf, bisa juga tsunami di Banten adalah cobaan untuk menguji keimanan dan kesabaran masyarakat Banten.

"Mudah-mudahan saudara kita diberikan kesabaran oleh Allah SWT. Amin," katanya.

Kiai Ma'ruf juga mendoakan masyarakat yang meninggal dunia pada akibat tsunami di Selat Sunda amal ibadahnya diterima Allah SWT dan dimaafkan semua kesalahannya

Istighosah dan Doa Bersama itu diselenggarakan oleh Perguruan Malnu untuk mendoakan para korban tsunami di Selat Sunda, sekaligus mendoakan agar bangsa Indonesia diberikan kedamaian dan dijauhkan dari bencana.
 
Kiai Ma'ruf menyatakan kehadirannya pada Istighatsah dan Doa Bersama ini untuk  mendoakan  mereka yang menjadi korban  tsunami, baik yang meninggal dunia, korban  yang dirawat di rumah sakit, maupun yang berada di pengungsian. 

Sebagai orang banten, Kiai MA'ruf  merasa prihatin dan ikut merasakan penderitaan mereka yang menjadi korban tsunami di Selat Sunda.

Baca juga: Ma'ruf Amin tausiyah di Banten

Baca juga: Ma'ruf Amin: doa dapat bantu hilangkan trauma korban tsunami


 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018