Marabahan, Kalsel (ANTARA News) - Investor asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab segera membangun pabrik moulding yang membuat daun pintu, jendela, dan kusen di Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai upaya memenuh permintaan dari Irak. Kepala Bidang Pengembangan Investasi Badan Koordinasi Penanaman modal daerah (BKPMD) Kalsel, Tholib, Senin, mengungkapkan, rencana pembangunan pabrik dengan nama PT. Woodworks Factory Indonesia tersebut akan menyerap investasi senilai 385 ribu Dolar Amerika. Selain itu, proyek tersebut juga akan menyerap tenaga kerja hingga 102 orang yang seluruhnya merupakan tenaga kerja lokal yang memiliki keahlian di bidang moulding seperti pembuatan pintu dan lainnya. Bukan hanya itu, rencana pembangunan pabrik di lahan seluas 20 ribu meter persegi tersebut, diharapkan juga akan mampu mendorong industri kecil di sekitar daerah tersebut, terutama industri moulding. "Rencananya pemilik perusahaan juga akan melakukan kerja sama dengan usaha kecil dan menengah di daerah tersebut, hanya saja kerjasama seperti apa hingga kini belum ada rinciannya," tuturnya. Perusahaan tersebut berencana akan mengekspor hasil industrinya langsung ke Irak sebanyak 1.400 meter kubik per tahun berupa komponen pintu kayu dan seribu set furnitur berupa meja, kursi dan almari dengan nilai ekspor diperkirakan mencapai Rp 16 miliar lebih per tahun. Tentang bahan baku, tambahnya, akan dilakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan penggergajian resmi yang ada di daerah tersebut dan beberapa kabupaten lainnya di Kalsel, di antaranya dari kabupaten Banjar, Tanah laut dan lainnya. "Surat persetujuan penanaman modal telah selesai dibuat dengan rencana penyelesaian proyek selama 24 bulan," ungkapnya. Kegiatan investasi diputuskan untuk dipusatkan di Batola, karena daerah tersebut dinilai memiliki potensi bidang perkayuan yang cukup tinggi dan masih tersedianya sebagian besar bahan baku sesuai dengan kapasitas yang diperlukan perusahaan. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan perusahaan moulding tersebut juga akan memanfaatkan perusahaan yang kini telah pailit dengan mengambil alih beberapa komponen yang masih mungkin untuk dimanfaatkan. "Kedatangan investor dari Emirat Arab yang baru pertama kali untuk tahun ini di Kalsel, diharapkan akan mampu mendongkrak industri kayu Kalsel yang kini telah terpuruk," demikian Thalib.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007