London, (ANTARA News) – Sebanyak 10 pengusaha Industri Pariwisata Norwegia berkunjung ke Bali guna menjajaki peluang bisnis di bidang industri pariwisata sekaligus menghadiri "PATA Travel Mart 2007" yang berlangsung 25 hingga 28 September 2007 di Denpasar, Bali. Promosi pariwisata merupakan salah satu prioritas kegiatan yang sedang digalakkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, Norwegia, ujar Mansyur Pangeran dari Bagian Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo kepada ANTARA News. Dikatakanya, KBRI Oslo bekerjasama dengan berbagai pihak di Indonesia dan Norwegia menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi, antara lain partisipasi Indonesia dalam bursa wisata terbesar di Norwegia Reiseliv Januari lalu yang memperoleh perhatian dari pengunjung dan media Norwegia. Selain itu juga digelarnya "Indonesian Cultural Night," dalam Wikstrom Travel Fairs. Menurut Manyur Pangeran, dengan banyaknya perhatian dan pengunjung dalam bursa wisata Norwegia "Reiseliv 2007", maka KBRI kembali berencana berpartisipasi dalam "Reiseliv 2008" pada Januari mendatang dengan mengajak industri pariwisata di Indonesia. Dikatakannya, dalam "Reiseliv 2008", Indonesia juga ambil bagian dalam bazaar yang diorganisir PATA Chapter Norwegia yang akan menampilkan makanan dan budaya Indonesia. Norwegia merupakan negara yang mempunyai budaya wisata yang tinggi, ujarnya yang dalam satu tahun sekitar 2,6 juta dari 4,6 juta penduduk Norwegia yang berusia antara 16–79 melakukan perjalanan wisata baik wisata domestik maupun luar negeri dengan lama tinggal paling sedikit empat malam. "Rata-rata setiap penduduk melakukan dua kali perjalanan wisata setiap musim liburan," ujarnya menambahkan dari data yang ada jumlah pengeluaran penduduk Nowegia yang melakukan perjalanan wisata di tahun 2005 mencapai 41,8 miliar atau sekitar 6,4 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar Nok. 10,1 miliar atau sekitar 1,5 miliar dollar AS dibelanjakan di dalam negeri, dan Nok. 31,7 miliar atau sekitar 4,8 miliar dollar AS di luar negeri. Selain itu perjalanan wisata yang menggunakan paket perjalanan/package holiday membelanjakan sekitar Nok. 6,3 miliar atau 0,9 miliar dollar AS. Mansyur Pangeran menambahkan, kunjungan Fam Tour para pengusaha Norwegia itu juga dimanfaatkan untuk melakukan perencanaan strategi bisnis berupa paket tur yang diharapkan akan dapat dijual pada bursa wisata di Reiseliv, Januari 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007