Bandung (ANTARA News) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1428 Hijriyah, jumlah kiriman uang dari luar negeri (remittance) yang menggunakan jasa Pos - Western Union diperkirakan meningkat sekitar 20 persen. "Sebagian besar kiriman uang yang mengalir ke Indonesia itu berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi dan Malaysia," kata Manajer Komunikasi PT Pos Indonesia, Tenan Priyo Widodo, di Bandung, Rabu. Menurut Priyo, sebagian besar kiriman uang itu untuk keluarga mereka yang tersebar di Jabar, Jatim, Jateng dan NTB. Daerah-daerah tersebut selama ini menjadi pemasok TKI paling produktif. Tenan menyebutkan, Kabupaten Indramayu menjadi daerah paling banyak mendapat kiriman uang TKI yakni mencapai Rp100 miliar per bulan. Daerah lain yang mendapat kiriman uang dari TKI dalam jumlah besar adalah Mataram (NTB) sebesar Rp75 miliar per bulan, Cilacap Rp40 miliar per bulan dan Kendal Rp20 juta per bulan. Selain itu Kabupaten Cianjur, Banyumas, Madiun, Purwokerto, Karawang, Subang dan Bandung juga menjadi tujuan kiriman uang para TKI yang menggunakan layanan Pos - Western Union. "Angka tersebut dipastikan meningkat pada musim Lebaran seperti saat ini. Peningkatan `remitance` hampir ke semua kantor pos daerah asal TKI," kata Tenan. Besarnya jumlah pengiriman (remittance) menggunakan layanan Pos - Western Union itu karena faktor kecepatannya serta jaringan pos yang menjangkau hingga ke pedesaan. Pengiriman uang para TKI di luar negeri hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja. Layanan itu pula yang dimanfaatkan oleh para pekerja di luar negeri untuk mengirim yang untuk berlebaran para keluarganya. "Trend penggunaan layanan kiriman uang ini terus meningkat, dan menjadi bisnis andalan PT Pos. Jaringan luas PT Pos hingga pelosok dan jaminan keamanannya menjadi alasan mereka untuk mengirimkan uangnya lewat jasa Pos remittance ini," katanya. Sementara itu, dalam upaya meningkatkan pelayanan dan menjaring pengguna jasa kiriman paket pada musim Lebaran tahun ini, PT Pos Indonesia meluncurkan program "Layanan Mudik Bebas Repot". Sekitar 25 Kantor Pos di sepanjang jalur Pantura mulai dari Cikampek - Semarang - Surabaya - Banyuwangi siaga 24 jam untuk melayani para pemudik yang membutuhkan jasa kiriman paket dan produk layanan pos lainnya. "Bila ada pemudik dengan sepeda motor yang kerepotan mengangkut barang bawaanya, bisa menggunakan jasa layanan paket di Kantor Pos yang ada di Jalur Pantura. Posko itu buka 24 jam termasuk pada Hari Raya Idul Fitri," kata Tenan. Ia berharap layanan "jemput bola" di jalur utama mudik itu bisa mendongkrak layanan kiriman paket. Jalur Pantura akan dilayani oleh armada Paket Pos termasuk jenis truk kontainer secara intensif. "Pemudik tak akan menunggu lama, paket itu bisa segera sampai di tempat tujuan sehingga meringankan prosesi Mudik Lebaran," katanya. Selain melayani jasa titipan paket kiriman, Posko Layanan Mudik Bebas Repot juga melayani pengiriman kartu lebaran serta melakukan pembayaran rekening listrik, telepon atau pembayaran kredit kendaraan. "Semuanya dilayani secara on line, pemudik yang lupa membayar rekening listrik dan telepon tinggal bayar di kantor pos yang dilewati saat mudik. Semuanya bisa beres," katanya. Disamping itu, PT Pos Indonesia juga memberikan diskon 10 persen untuk layanan Paket Ekspres sampai Hari Raya Idul Fitri 1428 H mendatang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007