Jakarta (ANTARA News) - Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw, terkejut ketika mendengar kabar salah satu teman satu angkatannya di ajang kecantikan itu diduga terlibat kasus prostitusi daring. 

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Jumat (11/1), mengungkapkan dua finalis Puteri Indonesia diduga terlibat dalam pelacuran daring yang melibatkan 45 artis dan 100-an model. 

Keduanya adalah finalis Puteri Indonesia pada 2016 dan 2017. 

Kezia masih menjalin komunikasi dengan para finalis Puteri Indonesia 2016 lewat grup di aplikasi pesan singkat, termasuk finalis berinisial ML yang diduga terlibat. 

Ketika kabar itu tersiar, mereka saling berkomunikasi dan mengirimkan kata-kata penguat, dan pesan itu pun dibalas oleh orang yang bersangkutan. 

"Ada grup (Puteri Indonesia), kasih doa, dukungan, motivasi yang terbaik agar lebih kuat," kata Kezia di Jakarta, Selasa.

"Terlepas dari itu enggak mau terlalu mencampuri."

Baca juga: Yayasan Puteri Indonesia buka suara soal prostitusi daring

Pada Sabtu lalu, Yayasan Puteri Indonesia mengumumkan seorang finalis Puteri Indonesia 2017 berinisial FG telah dipecat karena melanggar kontrak, sementara ML dianggap bukan lagi bagian dari keluarga besar YPI.

Keduanya tidak diizinkan menggunakan atribut finalis Puteri Indonesia untuk kepentingan apa pun. 
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019