Jakarta (ANTARA News) - Presiden Konferensi Dunia Agama-agama untuk Perdamaian (WCRP), KH Hasyim Muzadi, mengimbau rezim junta militer Myanmar menghentikan kekerasan dalam menghadapi aksi damai yang dilakukan para bhiksu. "Secara tegas kami menghimbau agar kekerasan militer tersebut segera diakhiri untuk menghindari korban yang lebih besar," demikian Hasyim Muzadi, yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam pernyataan pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Kamis. Sekretaris Jenderal Konferensi Internasional Cendekiawan Islam (ICIS) itu juga meminta, junta militer Myanmar bersikap demokratis dan realistis terhadap protes damai yang dilakukan oleh para bhiksu dalam demontrasi damai di negaranya sendiri. "Secara ajaran agama Budha, hampir tidak mungkin para bhiksu melakukan anarki dalam berunjuk rasa," kata Hasyim Muzadi. Dalam pernyataannya itu, Hasyim juga menyampaikan penghargaan terhadap Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang menentang kekerasan di Myanmar. Tetapi, lanjut Hasyim, mereka juga seharusnya menentang juga kekerasan agresi di Irak, Guantanamo, Palestina, dan Darfur, serta ancaman ke Iran dalam mempertahankan hak nuklirnya secara damai. "Keseimbangan ini perlu ,agar Amerika Serikat dan Eropa menampakkan keadilan, bukan kekuasaan semata," demikian Hasyim Muzadi. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007