Kami merasa kurang nyaman memulai pertandingan tadi
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mempertahankan gelar juara turnamen Malaysia Masters 2019 setelah kalah dari pasangan tuan rumah Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada pertandingan putaran kedua di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.

Fajar/Rian, seperti dipantau Antara di Jakarta dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalah dalam dua gim langsung 24-26, 15-21 selama 38 menit dari pasangan Negeri Jiran peringkat 23 dunia itu.

"Mereka bermain aman, sementara kami justru bermain buru-buru dan ingin menekan lawan. Tapi, kami justru balik terserang," kata Fajar seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pertandingan dalam turnamen tingkat Super 500 itu menjadi pertemuan pertama Fajar/Rian dengan Aaron/Soh sekaligus mencatatkan kekalahan pertama pasangan Indonesia.

"Kami merasa kurang nyaman memulai pertandingan tadi. Pertandingan kami sebelumnya sampai pukul 12 mlam," kata Rian yang mengaku kekurangan istirahat bukan jadi alasan kekalahannya.

Pasangan atlet putra Indonesia yang menempati peringkat tujuh dunia itu akan menyiapkan diri untuk mengikuti turnamen Indonesia Masters 2019 yang akan berlangsung di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada 22-27 Januari.

"Kami harus lebih menyiapkan tenaga dan mengendalikan permainan. Kami harus lebih siap," kata Rian.

Fajar mengaku telah kehilangan banyak poin setelah gagal mempertahankan gelar Malaysia Masters 2019. "Semoga penampilan kami dapat lebbih baik pada pekan depan dan mendapat hasil terbaik," kata Fajar.

Pada Malaysia Masters 2018, Fajar/Rian meraih gelar juara setelah menang atas pasangan tuan rumah Goh V Shem/Tan Wee Kiong pada laga final 14-21, 24-22, 21-13.

Baca juga: Greysia/Apriyani hadapi sesama ganda Indonesia dalam Malaysia Masters

Baca juga: Ganda putri Virni/Della melangkah mulus di Malaysia Masters

Baca juga: Ganda campuran Indonesia pastikan ke perempat final Malaysia Masters

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019