Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai bahwa bukan soal gender yang harus diutamakan dalam struktur pemerintahan tapi hasil dari pemerintahan yang membela perempuan.

"Jangan hanya ingin agar perempuan saja yang kita angkat tapi bagaimana outputnya dia sebagai perempuan, kalau dia perempuan tapi tidak membela rakyatnya sendiri saya kira tidak perlu dibanggakan," kata Prabowo Subianto di gedung Bidakara Jakarta, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan bebas dari calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dalam sesi debat soal gender dan perempuan.

"Jangan perrsoalkan orang demi orang tapi kebijakan yang dia hasilkan, kalau hanya gender yang dibahas, tapi kalau persoalkan output, ini bisa debat lebih lama," ungkap Prabowo.

Menanggapi hal itu, Jokowi lalu memberikan contoh para menteri di kabinet kerja.

"Saya sebetulnya tidak harus menjawab lagi karena Pak Prabowo sudah mengakui, tadi kalau saya bandingkan dengan kabinent dsaya ada 9 menteri perempuan di tempat-tempat strategis misalnya menlu adalah menlu perempuan pertama, menteri BUMN, menteri keuangan, kemudian menteri LHK, menteri berani dan nekat menteri kelautan dan perikanan," tambah Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia pernah membuat pansel KPK yang terdiri dari 9 srikandi perempuan.

"Dan mereka bisa memilih komisioner KPK," tegas Jokowi.

Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019