New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena optimisme tentang potensi kemajuan dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China  mengangkat sentimen investor.

Namun kenaikan dolar AS lebih lanjut tertahan oleh data ekonomi utama yang tak sesuai harapan. Indeks sentimen konsumen AS turun menjadi 90,7 pada Januari dari 98,3 pada Desember di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS, kata laporan yang dirilis oleh University of Michigan pada Jumat (18/1).

Sementara itu, produksi industri AS naik 0,3 persen pada Desember setelah mencatat kenaikan 0,4 persen pada November, sejalan dengan perkiraan para analis, menurut data yang dirilis oleh Federal Reserve AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,28 persen menjadi 96,3371 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1369 dolar AS dari 1,1390 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2871 dolar AS dari 1,2987 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7167 dolar AS dari 0,7200 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,78 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,26 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik hingga 0,9952 franc Swiss dari 0,9937 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3269 dolar Kanada dari 1,3266 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas turun, dolar dan saham lanjutkan penguatan

Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 160,50 poin

Baca juga: Bursa Inggris melonjak, Indeks FTSE 100 ditutup naik 133,41 poin

Baca juga: Indeks DAX 30 Jerman menguat 286,92 poin, saham BASF melonjak

Baca juga: Indeks CAC-40 Prancis menguat 81,56 poin, saham Michelin melonjak



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019