Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendorong kerja sama pertanian alami berbiaya nol (Zero Budget Natural Farming/ZBNF) dengan negara bagian India, Andhra Pradesh.

Saat menghadiri High Level Dialogue on ZBNF di Davos, Swiss, Selasa (22/1), Luhut berkomunikasi lewat sambungan video dengan Chief Minister of Andhra Pradesh, N. Chandrababu Naidu.

"Kami akan mengirim perwakilan enam kabupaten bulan depan ke Andhra Pradesh. Kami harap mereka dapat dilatih dalam satu kurun waktu sehingga mereka bisa bawa pulang teknologi dan pengetauhan tersebut ke Indonesia, sehingga kami bisa meningkatkan kualitas petani Indonesia," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

ZBNF adalah sebuah program yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur.

Mengadopsi pendekatan "agroecology", ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.

Pemerintah Andhra Pradesh sendiri telah mengimplementasikan program ini sejak 2016 dengan melibatkan 40.000 petani. Jumlah ini berkembang menjadi 523.000 orang petani pada 2018.

Dengan ZBNF, produksi padi di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15 persen, kacang tanah 26 persen, sedangkan kapas 10 persen.

"Kami mau mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena membawa dampak negatif terhadap kesehatan dan tingginya biaya yang harus ditanggung petani," katanya.

Luhut percaya kerja sama itu akan dapat membantu Indonesia mengurangi kemiskinan. Ia menyebut Indonesia dan India memiliki kesamaan nasib harua terus mensubsidi pupuk kimia.

"Jika kita bisa 'survive' (bertahan) lebih baik tanpa subsidi dan bahkan tanpa pupuk kimia, maka itu adalah sebuah solusi yang 'win-win' (adil) terutama untuk planet ini," kata Satya Tripathi selaku asisten Sekjen PBB untuk program lingkungan yang mendukung kolaborasi tersebut. ***1***

Baca juga: BKPM: Indonesia akan yakinkan investor di WEF 2019

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019