Jakarta (ANTARA News) - Musisi Zimbabwe populer yang dikenal di kancah internasional, Oliver Mtukudzi, meninggal dunia akibat diabetes, Rabu (23/1), mengakhiri karirnya yang sudah terbentang selama empat dekade yang melahirkan 67 album.

Dilansir Reuters, penyanyi 66 tahun yang dikenal sebagai "Tuku" itu menghembuskan nafas terakhir di klinik setempat, Rabu petang, kata Menteri Informasi Monica Mutsvangwa.

Mtukudzi mulai tampil pada 1977 bersama Thomas Mapfumo, musisi terkenal yang musiknya tentang protes masih terkenal.

Dengan suara seraknya, Mtukudzi memiliki banyak penggemar di Afrika. Musik-musiknya tidak banyak membahas politik, tapi menyentuh soal pergulatan sehari-hari yang dirasakan banyak orang.

Namun pada 2001, lagunya "Wasakara" yang diterjemahkan sebagai "kamu tua" dari album "Bvuma/Tolerance", diinterpretasi banyak orang merujuk pada Robert Mugabe, presiden Zimbabwe yang saat itu berusia 77 tahun, dari partai yang menang pemilihan yang penuh perselisihan dan kekerasan tahun sebelumnya.

Pada Maret 2003, Mtukudzi tampil di sampul majalah Time berjudul "The People's Voice", kisah tentang bagaimana musisi menyanyi untuk perubahan.

"Orang yang membuatku bangga jadi #Zimbabwean adalah kau. Terima kasih telah membuat kami bahagia sejak lama, terutama pada hari-hari kelam," tulis senator David Coltart di Twitter.

Musik Mtukudzi mencapai lintas generasi dan baru-baru ini dia memproduksi duet dengan musisi muda, sebagian dia didik di pusat seni di Norton, di luar Harare.

Dia telah membuat lagu-lagu bersama grup Afrika Selatan Black Mambazo, juga Hugh Masekela, penyanyi dan pemain terompet yang dikenal sebagai "bapak dari jazz Afrika Selatan" yang memakai musik untuk melawan apartheid dan meninggal pada hari yang sama tahun 2018.

Baca juga: Mugabe ke Singapura untuk pemeriksaan kesehatan

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019