Presiden mengharapkan produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu binaan perusahaan BUMN harus terus ditingkatkan agar terus berkembang.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kualitas produk ibu-ibu dari program binaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yang tergabung dalam "Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera" (Mekaar).

Saat meninjau ratusan nasabah Mekaar Kecamatan Kemayoran di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, Presiden menyebut usaha mikro yang dijalankan para ibu itu sudah sangat baik.

"Usaha mikro sudah punya kemasan baik seperti ini bagus, nama brand juga bagus," katanya.

Namun, Kepala Negara mengharapkan produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu binaan perusahaan BUMN itu harus terus ditingkatkan agar terus berkembang.

"Tapi juga harus sesuai dengan keinginan pasar yaitu kemasannya bagus, 'delivery' (pengiriman) tepat waktu, kualitasnya standar dan tidak berubah-ubah, itu yang kami harapkan dari program ini," katanya.

Program Mekaar menyasar ibu-ibu atau kaum perempuan dari keluarga pra-sejahtera yang ada di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke untuk dibina dan diberikan pinjaman modal usaha dari PNM. Program tersebut memberikan pinjaman dari mulai plafon Rp2 juta sampai Rp5 juta per keluarga.

Hingga saat ini jumlah nasabah Mekaar telah mencapai 4.145.477 nasabah secara nasional. Khusus di DKI Jakarta, jumlahnya mencapai 72 ribu nasabah dengan rincian sebanyak 6.139  nasabah di Jakarta Pusat.

"Jumlah 4,1 juta nasabah itu bagus. Kalau setahun bisa (bertambah) 1 juta nasabah sudah bagus sekali. Yang penting kualitasnya," pungkas Presiden. 

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau 524 nasabah "Mekaar" Jakarta

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019