Tim SAR Kupang akan terus mencari korban. Kita belum tahu apakah yang bersangkutan masih hidup atau tidak. Kita berharap agar korban hilang yang kita cari masih selamat
Kupang, 29/1 (ANTARA News) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) menyatakan seorang nelayan di Desa Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Purnama (50), yang dilaporkan hilang sejak Kamis (24/1) pekan lalu di laut hingga saat ini belum ditemukan.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang, Supriyanto Ridwan, saat dikonfirmasi di Kupang, Selasa, soal perkembangan pencarian nelayan itu menyatakan hingga saat ini masih nihil.

"Kami masih belum menemukan nelayan asal Rote yang dilaporkan hilang itu, hingga saat ini," katanya

Purnama diketahui hilang saat sedang memancing di wilayah perairan setempat tepatnya di pesisir Lole di wilayah Kecamatan Lobalain, Pulau Rote di gerbang selatan Indonesia itu.

Pantai Batutua merupakan pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada saat itu gelombang lautnya tinggi berkisar dari 4-5 meter.

Supriyanto mengatakan pihaknya sudah mengirimkan sejumlah personel ke lokasi usai adanya laporan tersebut.

Namun pihaknya menemukan beberapa kendala sehingga sulit melakukan pencarian Purnama hingga saat ini.

"Cuaca buruk serta gelombang tinggi dari dua sampai empat meter mengakibatkan personel kami kesulitan untuk mencari Purnama," ujar dia.

Supriyanto juga tidak bisa memastikan bahwa Purnama hilang diterjang terjang gelombang atau tidak sebab sampai saat tim masih terus lakukan pencarian.

"Tim SAR Kupang akan terus mencari korban. Kita belum tahu apakah yang bersangkutan masih hidup atau tidak. Kita berharap agar korban hilang yang kita cari masih selamat," demikian Supriyanto Ridwan.

Baca juga: Perairan Rote dan Sumba rawan kecelakaan laut

Baca juga: Australia Masih Tahan Tiga Nelayan Pulau Rote

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019