Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur membantah pertemuannya dengan Ketua Umum DPP-PDIP Megawati Soekarnoputri diartikan sebagai bentuk dukungan menghadapi Pemilu 2009 maupun membicarakan koalisi. "Urusan itu nanti saja. Untuk apa buru-buru," kata Gus Dur didampingi Megawati, Sekjen PDIP Pramono Anung dan Sekjen PKB Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid, di Jakarta, Selasa. Gus Dur mengatakan, tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu setengah jam di kediaman Megawati jalam Teuku Umar 27-29, Jakarta. Ia mengatakan pertemuan tersebut hanya untuk melepas kangen dan bercanda. "Saya sudah lama tidak bertemu Mbak Mega hampir dua bulan karena itu saya minta waktu. Ya saya dapatnya hari ini," katanya. Hal serupa juga dikatakan Megawati. Menurut dia, pertemuannya dengan Gus Dur hanyalah untuk bercanda dan melepas kangen. "Tidak ada apa-apa. Biasa kalau Mas Dur (Gus Dur) ketemu saya ya guyon saja," ujarnya. Megawati juga membantah pertemuan tersebut merupakan sinyal dari Gus Dur untuk mendukunganya untuk Pemilu 2009. "Tidak ada sinyal-sinyal," kata Megawati. Ia juga membantah pertemuan tersebut membicarakan tentang koalisi antara PDIP dengan PKB. "Saya sendiri suka tanya koalisi itu apa, kita sendiri tidak jelas. Tetapi kalau kerja sama dengan PKB sudah berjalan sejak lama coba saja lihat dalam pilkada. Memang tidak semuanya tetapi antara lain selalu ada," katanya. Sementara itu ketika ditanya mengenai pencalonan Megawati dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2009, Gus Dur mengatakan, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan dirinya. "Itu urusannya Mbak Mega," katanya. Gus Dur tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 11.12 WIB yang disambut oleh Megawati, Sekjen PDIP Pramono Anung dan Ketua Fraksi PDIP di DPR Tjahjo Kumolo. Tidak beberapa lama kemudian tiba putri Gus Dur yang juga Sekjen DPP PKB Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid. Pertemuan tersebut selesai pada pukul 12.30 yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan keterangan kepada wartawan seputar pertemuan tersebut. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gus Dur menolak dikatakan memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dengan menghadiri acara deklarasi politik pada Senin lalu (1/10). Menurut Gus Dur, kedatangannya pada acara tersebut atas undangan dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. "Saya diundang pak Try Sutrisno. Ada surat undangannya,," katanya. Sebelumnya, Sutiyoso telah menyatakan siap untuk menghadapi siapa pun yang akan melaju menjadi bakal calon presiden (capres) pada pemilihan presiden 2009. Dalam deklarasi politiknya yang disampaikan di depan ratusan pendukungnya dari berbagai kalangan, Sutiyoso mengatakan, ketika ia menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden periode 2009-2014, maka dengan sendirinya siapa pun figur yang juga akan melaju tentu akan dihadapinya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007