London (ANTARA News) – Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriyantono, melakukan kampanye promosi kelapa sawit yang berkelanjutan "Promotion of Indonesia Sustainable Palm Oil" sehubungan dengan anggapan perkebunan kelapa sawit Indonesia penyebab kerusakan hutan. "Selama ini ada anggapan di masyarakat internasional bahwa perkebunan kelapa sawit penyebab terjadinya kerusakan hutan dan lingkungan serta orang hutan di Indonesia yang sepenuhnya tidak benar," ujarnya kepada ANTARA News di London. Mentan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari dari 1-3 Oktober 2007 di Kerajaan Inggris didampingi Dirjen Pemasaran dan Pengelolaan Pertanian, Dr Djoko Damardjati, Direktur Eksekutif Dewan Palm Oil Indonesia dan Direktur Penelitian PT Sinas Mas, Tony Liwang, serta Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Derom Bangun. Kampanye itu digelar di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Belanda dan Belgia, yang tidak saja di kalangan pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media massa, tetapi juga swasta dan para pengusaha di Inggris. Ia mengemukakan bahwa banyak suara-suara yang mengambarkan perkebunan kelapa sawit Indonesia merusak hutan dan linkungan serta orang hutan yang sepenuhnya tidak benar yang pada akhirnya mempengaruhi konsumen kelapa sawit Indonesia di Eropa. Diharapkan dengan kunjungan dan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak baik pemerintah Inggris seperti dengan Menteri Lingkungan, Makanan dan Pedesaan Hilary Benn, LSM Inggris, serta media masa yang tergabung dalam "Foreign Press Association" diharapkan ada pemahaman yang lebih baik. Menurut Mentan, Indonesia tengah mengupayakan dan mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan serta melakukan penandatangan kerjasama dengan pemerintah Malaysia dengan meluncurkan kegiatan bersama dalam kampanye mengubah pandangan dunia terhadap penanaman kelapa sawit. Dikatakannya, saat berdialog dengan Menteri Lingkungan, Hilary Benn sangat memahami akan situasi Indonesia dan berharap bisa malakukan kampanye untuk mendapatkan informasi yang seimbang, "Saya datang untuk memberikan klarifikasi dan juga menyampaikan upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan masalah kelapa sawit dilakukan secara berkelanjutan," ujarnya. Sementara itu, Derom Bangun mengatakan bahwa kunjungan kerja Menteri Pertanian di Inggris untuk memberikan penjelasan kepada berbagai pihak di Eropa agar memperoleh gambaran yang lebih tepat yang menyangkut perkebunan kelapa sawit. "Media massa di Eropa maupun di Amerika sering menyebutkan bahwa perkebunan kelapa sawit merusak lingkungan dan membakar hutan dan membuat satwa langkah punah," ujarnya. Ia mengemukakan bahwa pihaknya justru ingin menjaga, agar tidak terjadi hal yang serupa. Sedangkan, Dr Rosediana Suharto menyatakan bahwa selama ini tidak ada komunikasi dengan pihak luar khususnya dengan lembaga swadaya masyarakat. "Sudah saatnya dilakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang menyangkut penanaman kelapa sawit yang selama ini dituding sebagai penyebab dari rusaknya lingkungan," katanya. Ia mengatakan bahwa penanaman kelapa sawit selama ini Indonesia selalu dipojokan dan dituding sebagai penyebab rusaknya lingkungan dan diharapkannya dengan kunjungan ke beberapa negara akan membuka komunikasi dengan berbagai pihak. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007