Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melakukan pengaturan manajemen operasi angkutan lalu lintas Lebaran guna mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang arus mudik Lebaran 2007 sebesar 6,55 persen. Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai rapat kabinet guna membahas persiapan Idul Fitri (Lebaran) di Kantor Presiden Jakarta, Rabu sore. "Oleh karena itu kita lakukan pengaturan sebaik-baiknya manajemen operasi, agar tambahan penumpang itu dapat diangkut oleh sarana angkut yang tersedia," ujarnya. Menurut Presiden, pemerintah juga telah meminta TNI untuk memberikan bantuan pada angkutan-angkutan tertentu dan daerah-daerah tertentu dengan sasaran angkut yang dimiliki, misalnya kapal laut, kendaraan darat atau kalau sarana angkut udara, tanpa meninggalkan kesiagaan operasional. "Kita berharap meskipun penumpang bertambah banyak, sepeda motor naik 31 persen lebih, tetapi tetap dapat dilakukan pengelolaan yang baik atas lalu lintas Lebaran tahun 2007 ini," katanya. Pada kesempatan itu Kepala Negara juga mengatakan bahwa telah dilakukan perbaikan sarana prasarana jalan raya guna mendukung kelancaran arus lalu lintas selama lebaran. "Beberapa jembatan yang tahun lalu sangat mengganggu, ruas-ruas jalan yang sempit yang dulu hanya dua jalur,sekarang bisa diperluas tiga-empat jalur, termasuk jembatan-jembatan yang hampir semuanya bisa dioperasionalkan," katanya. Namun, lanjut Presiden, sekalipun jalan telah diperlebar tetapi tetap ada tempat-tempat yang bisa mengganggu kelancaran lalu lintas dan menimbulkan kemacetan. "Itu yang kita kenal dengan pasar tumpah, atau tempat-tempat untuk meminta sumbangan sosial. Oleh karena itu saya berharap pemerintah daerah betul-betul bekerjasama dengan kepolisian, Departemen PU dan Dephub menata semuanya itu sehingga tidak mengganggu lalu lintas," kata Kepala Negara. Presiden juga menjelaskan bahwa sebagaimana tahun-tahun sebelumnya untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, dilakukan operasi Ketupat. "Keamanan perlu kita tegakkan di seluruh tanah air, bukan hanya keamanan pada saat bepergian, tapi juga pada tempat-tempat perayaan, tempat publik seperti Ancol, TMII, dan daerah lain dan kota besar, kita harapkan dalam keadaan aman," katanya. Presiden mengimbau agar masyarakat jangan menganggap semuanya akan aman-aman saja, karena selalu ada pihak-pihak yang mencari kesempatan melakukan aksi-aksi tak bertanggung jawab.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007