Indeks 200 Australia berada tepat di atas level 6.000 yang secara teknis penting
Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia dibuka menguat dengan keuntungan meluas pada perdagangan Kamis pagi, karena dolar Australia yang lebih lemah dan greenback yang lebih kuat memotivasi keuntungan.

Pada pukul 11.00 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 51 poin atau 0,85 persen menjadi diperdagangkan di 6.077,10 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 52,70 poin atau 0,87 persen pada 6.144,50 poin.

"Indeks 200 Australia berada tepat di atas level 6.000 yang secara teknis penting," kata analis pasar CMC Markets, Michael McCarthy, dikutip dari Xinhua.

"Keuntungan hari ini mungkin melihat investor-investor yang terlalu ringan dipaksa kembali ke pasar."

Harga-harga komoditas mendukung kenaikan saham-saham lokal, dengan harga minyak mentah naik pada Rabu (6/2).

Semua sektor penting, energi, material, dan perbankan jauh lebih tinggi, naik sekitar satu persen, sementara teknologi informasi memimpin kenaikan, naik lebih dari 1,5 persen.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 0,34 persen, ANZ naik 0,64 persen, National Australia Bank naik 1,10 persen dan Westpac Bank naik 1,06 persen.

Saham-saham pertambangan menguat, dengan BHP naik 0,47 persen, Fortescue Metals naik 2,71 persen, Rio Tinto naik 1,28 persen dan penambang emas Newcrest naik 0,65 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga terangkat, dengan Oil Search naik 0,70 persen, Santos naik 1,07 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,93 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia bervariasi, dengan Coles turun 2,18 persen dan Woolworths naik 0,10 persen.

Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,63 persen, perusahaan penerbangan nasional Qantas meningkat 1,07 persen dan perusahaan biomedis CSL naik 0,60 persen.

Baca juga: Bursa Wall Street turun di tengah pidato Trump dan laba perusahaan
Baca juga: Dolar AS menguat setelah pidato kenegaraan Trump

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019