Pontianak (ANTARA News) - Penggagas parade meriam karbit di Kota Pontianak, Gusti Hersan Aslirosa, mengatakan bahwa sebanyak 198 meriam karbit telah siap memeriahkan malam takbiran, yang akan dibunyikan secara bergiliran dalam kurun waktu dua jam. "Kita saat ini memperjuangkan salah satu permainan meriam karbit sebagai ciri khas Kota Pontianak yang umumnya dimainkan pada waktu-waktu tertentu seperti bulam Ramadan dan menyambut malam kemenangan," kata Gusti Hersan Aslirosa, di Pontianak, Kamis. Ia mengatakan, saat ini sebanyak 31 kelompok yang akan ikut meramaikan parade meriam karbit, yang rencananya akan dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai parade meriam karbit terbanyak dan terunik. Parade meriam karbit akan terbagi dua kelompok, 15 kelompok dari penyulut meriam di Kecamatan Pontianak Selatan dan 16 kelompok dari Pontianak Timur. Hersan menambahkan, seyogianya penyelenggaraan parade itu dilaksanakan 10 Oktober, namun pihak MURI masih belum bisa memastikan akan hadir. "Kita akan terus memperjuangkan permainan meriam karbit yang merupakan permainan kebanggaan masyarakat Pontianak bisa dicatatkan di MURI," katanya. Sementara itu, Syarif Edi selaku ketua panitia acara malam takbiran di Pontianak mengatakan, segala persiapan untuk parade meriam karbit menuju MURI sudah dipersiapkan hanya tinggal menunggu jawaban dari pihak MURI apakah bisa hadir pada waktu yang telah ditetapkan. Meriam karbit dimainkan di Pontianak pada waktu tertentu, seperti pada pergantian tahun, malam menjelang Idul Fitri, dan 17 Agustus. Ukuran masing-masing meriam umumnya berdiameter 50 centimeter dengan panjang tiga hingga lima meter. Setiap meriam menggunakan batu karbit sebagai pemicu bunyi yang dapat terdengar hingga radius belasan kilometer. Selama ini, permainan meriam karbit dilakukan secara berkelompok di pinggir Sungai Kapuas dengan posisi saling berseberangan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007