Kami mau transparansi perhitungannya seperti apa, jangan nanti seharusnya turun sekian, tapi jadi sekian
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara meminta penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) mengedepankan transparansi kepada publik.

"Kalau sekarang ini harga minyak dunia sedang turun. Jadi, ya wajar harga BBM juga turun. Cuma, kami mau transparansi perhitungannya seperti apa, jangan nanti seharusnya turun sekian, tapi jadi sekian," katanya di Jakarta, Senin.

Menurut Marwan, perhitungan soal kenaikan atau penurunan harga BBM harus objektif karena menyangkut kepentingan rakyat.

Evaluasi soal penyesuaian harga BBM nonsubsidi juga diharapkan konsisten per tiga bulan.

Marwan mengingatkan pada awal hingga pertengahan 2018 seharusnya ada kenaikan harga BBM, tetapi tidak dilakukan sehingga membebani PT Pertamina (Persero).

"Seandainya tidak mau harga BBM naik, maka harus ada subsidi dari APBN, tapi itu kan tidak dilakukan. Yang ditekan justru Pertamina," katanya.

Marwan berharap penyimpangan seperti itu tak lagi terjadi dengan adanya keterbukaan soal formula harga jual eceran jenis BBM.

"Kami mau supaya tetap objektif, jangan ada lagi penyimpangan-penyimpangan (terhadap Pertamina) seperti pada 2017-2018," tutupnya.

Penetapan harga BBM diperkirakan juga akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam debat kedua capres pada 17 Februari mendatang.

Dalam debat kedua tersebut, sejumlah tema yang akan dibahas adalah energi, infrastruktur, lingkungan hidup, pangan, dan sumber daya alam.

Baca juga: Pertamina kembali turunkan harga BBM
Baca juga: Kementerian ESDM umumkan formula harga jual eceran jenis BBM nonsubsidi

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019