Tangerang (ANTARA News) - Arus mudik Lebaran 2007 yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang diperkirakan naik 10 persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya. "Kenaikan jumlah penumpang pesawat sangat berpotensi terjadi dibanding tahun sebelumnya karena jumlah transportasi udara juga mengalami peningkatan," kata Kepala Cabang Utama PT Angkasa Pura (AP) II BSH, Ir Risman Nurjadin, Sabtu. PT AP II BSH memperkirakan jumlah penumpang keberangkatan pada musim arus mudik Lebaran 2007 mencapai 784.210 orang, sementara jumlah penumpang tahun 2006 mencapai 712.853 orang . Selain itu, target jumlah kedatangan penumpang pada tahun 2007 sebanyak 728.250 orang yang sebelumnya berjumlah 661.687 penumpang sehingga persentase peningkatannya mencapai 10 persen. Sedangkan, target jadwal keberangkatan maupun kedatangan pesawat pada arus mudik dan balik tahun 2007 mengalami peningkatan yang sama dibanding jadwal tahun 2006, yakni dari 5.693 jadwal menjadi 6.035. Perkiraan peningkatan jumlah penumpang pesawat tersebut berdasarkan pertimbangan gejala kenaikan jumlah penumpang saat musim arus mudik dan balik tahun 2005 ke 2006. Peningkatan jumlah penumpang keberangkatan pada tahun 2005-2006 dari 664.353 orang menjadi 712.893 orang dan jumlah penumpang kedatangan dari 607.378 penumpang menjadi 661.687 penumpang. Sementara itu, Supervisi DM Cengkareng Maskapai Sriwijaya Air, Max Manoppo mengatakan, peningkatan jumlah penumpang kedatangan Lebaran mulai terjadi pada H-5 dengan angka kenaikan mencapai 12 persen dari jumlah penumpang biasanya. Petugas Maskapai Sriwijaya Air tersebut mengatakan, saat ini harga tiket pesawat ke berbagai jurusan belum mengalami kenaikan dan tiket masih banyak tersedia khususnya ke jurusan yang padat seperti Medan, Padang, Surabaya, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Lain halnya dengan salah seorang penumpang bernama Supatno Handoko jurusan Jakarta-Bengkulu dengan pnerbangan Sriwijaya Air, biasa membeli tiket rute tersebut seharga Rp275.000 hingga Rp300.000, namun saat ini dia membeli lebih dari Rp400.000. "Saya berharap harga tiket pesawat pada hari kerja sama dengan puncak hari libur, pasalnya saat ini pesawat tidak dianggap transportasi eksklusif," kata Handoko. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007