Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, membantah pernyataan capres RI Prabowo Subianto yang menyebut harga beras dan daging di Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia. 

"Prabowo mengatakan bahwa harga beras tertinggi di dunia dan daging tertinggi di dunia. Padahal dari data yang ada, jelas sekali bahwa Indonesia itu harga beras nomor 80, itu artinya yang nomor satu tertinggi, 80 itu terakhir," ujar Arya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat. 

Dia menekankan harga beras di Indonesia Rp12.000 per kg, atau lebih murah dibandingkan Jepang yang mencapai Rp59.000 per kg. 

"Prabowo kembali menakut-nakuti dan membuat data bohong. Itu sangat berbahaya untuk bangsa," kata dia. 

Menurutnya, harga beras di Indonesia hanya lebih mahal daripada Polandia yang seharga Rp11.857, serta Vietnam, Nepal, Kazhakstan dan sebagainya. 

"Untuk di Asia Tenggara saja, kita termasuk rendah. Bahkan dibanding Thailand pun, kita masih lebih rendah. Jadi kalau dikatakan Pak Prabowo bahwa Indonesia paling mahal harga beras, ini beras apa? beras mana? Pak Prabowo ini tahu tidak harga beras? Dia pernah beli beras? Jangan buat kebohongan-kebohongan lagi," ujar Arya. 

Demikian pula dengan harga daging, kata Arya, tingkat harga daging di Indonesia masuk peringkat 49 dari 89 negara. Harga daging termahal didunia menurutnya, ada di Swiss yang mencapai Rp675.000 per kg, serta Hong Kong mencapai Rp276.000 per kg. 

Dia mengajak seluruh pihak menjadikan pemilu 2019 bersih dan jujur, tidak menakut-nakuti dengan berita bohong.

Baca juga: KPRP: pangan lokal masih tersisih komoditas prioritas

Baca juga: Capres diminta berani jelaskan substansi program di debat kedua

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019