..tahun 2018, sektor industri manufaktur menyerap tenaga kerja sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 14,72 persen terhadap total tenaga kerja nasional.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur terus meningkat seiring adanya peningkatan investasi atau ekspansi. 

Ini menjadi salah satu efek berantai dari aktivitas industrialisasi yang sekaligus turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pada tahun 2018, sektor industri manufaktur menyerap tenaga kerja sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 14,72 persen terhadap total tenaga kerja nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Airlangga menyampaikan hal itu pada HRD Forum Jabeka di Cikarang, Bekasi.

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, selama periode empat tahun terakhir, penyerapan tenaga kerja di sektor industri terus mengalami peningkatan. 

Pada 2015, industri membuka lapangan kerja sebanyak 15,54 juta orang, kemudian naik pada 2016 menjadi 15,97 juta orang.

Pada 2017, sektor manufaktur menerima tenaga kerja hingga 17,56 juta orang dan melonjak di tahun 2018 menjadi 18,25 juta orang. 

“Dari tahun 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019,” ungkap Menperin.

Adapun enam besar sektor industri manufaktur yang menyerap tenaga kerja banyak, yakni industri makanan dengan kontribusi hingga 26,67 persen, disusul industri pakaian jadi (13,69 persen), industri kayu, barang dari kayu dan gabus (9,93 persen).

Selanjutnya, industri tekstil (7,46 persen) industri barang galian bukan logam (5,72 persen), serta industri furnitur (4,51 persen).

Baca juga: Industri manufaktur serap 17 Juta tenaga kerja pada 2017

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019