Munchen, Jerman (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyarankan pembicaraan yang lebih luas mengenai perlucutan senjata global yang akan mencakup China, setelah kegagalan kesepakatan senjata nuklir, yang bersejarah, antara Amerika Serikat dan Rusia.

"Perlucutan senjata adalah sesuatu yang harus kita semua hadapi," kata pemimpin Jerman tersebut dalam Konferensi Keamanan Munchen pada Sabtu.

"Kita akan gembira jika pembicaraan semacam itu diselenggarakan bukan hanya antara Amerika Serikat dan Rusia tapi juga dengan China," kata Merkel, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Pernyataannya dikeluarkan sebelum konferensi perlucutan senjata internasional, yang direncanakan, di Berlin pada Maret, yang akan dipusatkan pada sistem senjata baru yang canggih.

Baca juga: Pejabat Rusia: keluarnya AS dari INF "pukulan" buat kestabilan global

Baca juga: Rusia bantah tuduhan Amerika soal pelanggaran Traktat Rudal Nuklir Jangka Menengah


AS dan Rusia meninggalkan kesepakatan Nuklir Jarak-Menengah (INF), yang bersejarah pada awal Februari, setelah Washington menuduh Moskow melanggar kesepakatan tersebut.

Kesepakatan itu, yang ditandatangai pada 1987 antara AS dan Rusia, dipandang sebagai tonggak sejarah keamanan Eropa pada erat pasca-Perang Dingin.

Kesepakatan tersebut melarang kedua negeri itu memiliki dan menguji-coba rudal yang diluncurkan dari darat dengan jarak jelajah antara 500 dan 5.500 kilometer.

Redaktur: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019