Jakarta (ANTARA News) - Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom mengatakan pengiriman uang oleh TKI (remitansi) telah memperkuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) dan menopang cadangan devisa September yang mencapai 52,8 miliar dolar AS. "Perolehan devisa hasil remitansi bersih TKI di luar negeri yang mengalir secara berkelanjutan turut memperkuat posisi NPI. Posisi NPI yang cukup baik ini menopang kecukupan cadangan devisa," katanya di Jakarta, Senin. Cadangan devisa pada September 2007 ini, menurut catatan BI mencapai 52,8 miliar dolar AS atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri, meningkat dibandingkan Agustus yang mencapai 51,426 miliar dolar AS. Menurut data BI, remitansi pada triwulan III 2007 diproyeksikan mencapai 1,3 miliar dolar AS. Sedangkan total remitansi yang telah diterima hingga akhir September 2007 mencapai 4,31 miliar dolar AS atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2006 yang mencapai 4,14 miliar dolar AS. Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono mengatakan selain remitansi dari TKI, NPI juga diperkuat oleh kinerja ekspor. Menurut dia sebagai salah satu produsen untuk komoditas internasional seperti CPO dan minyak, kenaikan harga tersebut telah meningkatkan kinerja eksport Indonesia sehingga eksport masih surplus bila dibandingkan import. "Selisih ekspor dan import surplus 2,7 miliar dolar AS, ini lebih tinggi dari proyeksi yang dibuat, sebesar 1 miliar dolar AS," katanya. Namun demikian, untuk `capital account` (neraca modal) menurut dia, terjadi defisit sebesar 920 juta dolar AS akibat krisis kredit perumahan. "Setelah beberapa waktu lalu ada aliran keluar, kini mulai kembali lagi adanya aliran dana masuk ke pasar saham atau SUN," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007