Jakarta, 24/2 (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menegaskan Pemerintah menunggu jika ada penerima konsesi lahan berukuran besar yang hendak mengembalikan kepada negara.

"Jadi kalau ada yang ingin mengembalikan konsesinya kepada negara, saya ulang, jadi kalau ada konsesi besar yang ingin dikembalikan kepada negara, saya tunggu," kata Jokowi dalam pidatonya saat acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Sentul, Jawa Barat, pada Minggu malam.

Menurut Jokowi, lahan milik negara tersebut akan dibagikan kepada masyarakat kecil. Pemanfaatan itu akan dibagi kepada masyarakat melalui program perhutanan sosial.
   
"Saya bagikan untuk rakyat kecil! Karena masih banyak rakyat yang membutuhkan," kata Jokowi.
   
Pemerintah telah membagikan 2,6 juta hektar lahan konsesi dari 12,7 juta hektar lahan yang dipersiapkan untuk diolah kepada masyarakat.
   
Dalam pidatonya mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan tanah adalah aset penting untuk rakyat.
   
Untuk menghindari sengketa lahan, pemerintah telah membagikan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat. Pada 2017 telah dibagikan 5 juta sertifikat tanah, sementara pada 2018 telah dibagikan 7 juta sertifikat.
   
Pemerintah menargetkan untuk membagikan sertifikat pada 2019 sebanyak 9 juta sertifikat. "Ini adalah wujud kedaulatan dan kepastian hukum bagi rakyat. Sertifikat memberikan kepastian hukum kepada pemiliknya, untuk mengolahnya, untuk akses permodalan dan kepastian untuk hak warisnya," kata Jokowi.
   
Indonesia akan melaksanakan Pemilu, termasuk pemilihan presiden, pada 17 April 2017.

Terdapat dua pasang calon presiden-wakil presiden yang menjadi kontestan yakni nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, sementara nomor urut 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019