Cirebon (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu, mengamuk dan merusak Kantor PDAM Kecamatan Juntiyuat gara-gara memergoki oknum PDAM menjual jatah air bersih kepada Kapal Tanker milik Pertamina. Mereka yang terdiri dari tokoh masyarakat dan sejumlah aparat desa itu, begitu tiba di Kantor PDAM langsung menghancurkan pintu kaca dan meja tamu dengan batu dan linggis, sehingga kaca bertebaran di ruang tamu. Tidak hanya itu, mereka juga menganiaya seorang satpam yang tengah berusaha meminta agar warga tidak merusak sarana kantor. Menurut Tohari, salah seorang warga, mereka kecewa karena air bersih sudah tidak mengalir ke desa mereka sejak seminggu yang lalu, tetapi tiba-tiba warga memergoki adanya tanki PDAM yang menjual air kepada kapal tanker milik Pertamina di Pelabuhan Khusus Balongan, kemarin malam. "Mengapa kami yang juga pelanggan tidak diberi air tetapi justru dijual kepada kapal tanker," katanya. Setelah puas melakukan pengrusakan warga kemudian berorasi yang intinya mengecam kebijakan PDAM yang lebih mengutamakan kebutuhan kapal dan mengesampingkan kebutuhan pelanggan. Aksi puluhan warga itu mulai reda setelah Kepala Desa Dadap menenangkan warga dan meminta mereka untuk membubarkan diri. Kapolsek Juntinyuat AKP Susamto ketika dikonfirmasi, membenarkan aksi anarkis itu dan menyatakan akan mengusut kasus pengrusakan itu karena selain aksi itu tidak berijin juga sudah menyangkut tindak pidana pengrusakan dan penganiayaan terhadap petugas keamanan. "Aksi itu liar dan tidak berijin. Kami akan mengusut kasus tersebut," katanya. Kepala Cabang PDAM Juntinyuat, Jubaedi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya oknum yang menjual air kepada kapal tanker Pertamina itu. "Seharusnya masyarakat bisa langsung bicara baik-baik dan tidak main hakim sendiri. Kami akan menyelidiki adanya oknum yang menjual air itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007