Teheran (ANTARA News) - Iran membenarkan bahwa seorang turis Jepang diculik di provinsi Kerman tenggara dan mengumumkan `operasi pencarian luas` untuk pembebasannya, kata kantor berita negara IRNA melaporkan Kamis. Menurut laporan, mahasiswa Jepang berumur 23 tahun itu diculik oleh `para penjahat bersenjata` di kota Arge Bam, di mana dia bermaksud mengunjungi kota benteng tersebut. IRNA tidak menyebut tanggal penculikan, namun hal itu diduga dilakukan pada Senin, hari yang sama mahasiswa itu menghubungi kedutaan Jepang di Teheran. Provinsi Kerman terletak di baratlaut provinsi Sistan-Beluchistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan. Kelompok-kelompok bandit di wilayah itu biasanya terlibat dalam perdagangan obat-obat terlarang dan melakukan operasi-operasi penculikan dalam upaya menekan pembebasan anggota-anggota mereka dari penjara. Pada 2003, dua warga Jerman dan seorang warga Irlandia diculik oleh kelompok-kelompok demikian pada saat bersepeda di dekat Zahedan di Sistan-Beluchistan, namun kemudian dibebaskan setelah sebulan. Tak jelas waktu itu apakah para pejabat Iran memberikan kepada para bandit itu sesuatu untuk pembebasannya. Pada Agustus lalu, pasangan Belgia juga diculik di provinsi yang sama. Lagi-lagi kelompok penjahat yang dipimpin Ismael Shahbakhsh yang mengembalikan nasib mereka dengan tuntutan pembebasan bagi saudaranya dari penjara setempat. Seorang perempuan Belgia juga dibebaskan setelah sebulan, Teheran tidak memberikan informasi apakah tuntutan para penculik itu dipenuhi, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007