Selat Sunda (ANTARA News) - Arus mudik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera pada hari kedua lebaran masih cukup padat, walaupun tak ada antrian panjang di loket-loket di Pelabuhan Merakm Banten. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Titian Murni yang berangkat dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakau Heni, Lampung berangkat Minggu sekitar pukul 09.30 WIB cukup dipadati penumpang, khususnya kelas III dan juga kelas II. KMP itu dipenuhi penumpang dan kendaraan pribadi, khususnya jenis mini bus, juga sepeda motor dan bus umum yang turut dalam kapal. Tidak terlihat truk yang biasanya memadati kapal karena memang ada larangan penyeberangan truk selama masa lebaran ini. Beberapa penumpang mengemukakan bahwa mereka memilih kembali ke kampung halaman pada lebaran hari kedua dengan alasan menghindari kepadatan lalu lintas yang terjadi menjelang lebaran. Selain itu mereka mengaku bisa berlebaran lebih dulu di Jakarta. Arus kendaraan dari Jakarta menuju Merak cukup lancar dengan kecepatan rata-rata di atas 100km per jam. Ini mempercepat jangka waktu yang harus ditempuh dari biasanya dua jam menjadi 1-1,5 jam. Selain kapal-kapal feri, penumpang di jalur penyeberangan dua pulau itu juga dilayani dengan kapal-kapal cepat dengan jarak tempuh 45 menit. Sedangkan untuk kapal feri rata-rata dengan kecepatan 8-10 knot menghabiskan waktu perjalanan rata-rata 2-2,5 jam. Di penyeberangan Selat Sunda itu hingga Minggu siang, cuaca cerah, laut tampat tenang tanpa ombak dan angin bertiup sepoi-sepoi. Di selat sepanjang 10 mil yang menghubungkan kedua pulau itu sedang direncanakan pembangunan jembatan penghubung yang akan menjadi jembatan terpanjang di dunia. Saat ini studi kelayakan jembatan itu sedang dilakukan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007