Pengelolaan darah membutuhkan gedung yang lebih representatif dan luas seiring perkembangan rumah sakit-rumah sakit di Kota Magelang dan sekitarnya yang cenderung meningkat
Magelang (ANTARA) - Renovasi gedung Unit Donor Darah PMI Kota Magelang, Jawa Tengah, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, baik pada donor maupun bantuan darah yang lebih memadai secara kuantitas dan kualitas, kata Ketua PMI Kota Magelang Sumartono.

Sumartono di Magelang, Selasa, mengatakan renovasi gedung tersebut merupakan tindak lanjut Permenkes nomor 83/2014 tentang unit tranfusi darah, bank darah rumah sakit, dan jejaring pelayanan tranfusi, dan Permenkes nomor 91/2015 tentang standar pelayanan tranfusi darah.

Ia menyampaikan hal tersebut usai pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kota Magelang masa bakti 2019-2024, di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

"Pengelolaan darah membutuhkan gedung yang lebih representatif dan luas. Kami beli tanah di samping gedung lama, sudah mencapai 80 persen. PMI ingin memberikan pelayanan yang memadai, mengantisipasi kebutuhan darah ke depan seiring perkembangan rumah sakit-rumah sakit di Kota Magelang dan sekitarnya yang cenderung meningkat," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan membentuk unit usaha baru untuk mendukung kelancaran tugas PMI, yaitu berupa unit pelayanan jasa PMI.

Lalu, menjalin kerja sama komparatif dengan organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Magelang atau mitra terkait yang dapat saling mendukung dan memperlancar masing-masing program.

Menurut dia peningkatan pelayanan tersebut masuk dalam program kerja lima tahun ke depan pengurus PMI Kota Magelang yang baru saja dilantik oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto.

"Kami menyadari, jabatan kepengurusan di PMI merupakan amanah sosial kemanusiaan yang harus kami terima, laksanakan, dan dipertanggungjawabkan. Namun tidak mungkin terlaksana tanpa kerja sama yang baik dan sinergi," ucapnya.

Ia mengatakan ada tujuh prinsip palang merah yang menjadi landasan sikap dan aktivitas insan PMI, yakni kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.

"Sebagai insan PMI, kami akan selalu meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan, peka terhadap lingkungan, sehingga setiap saat dan tempat dapat berperan sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.

Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto menyampaikan pesan kepada pengurus baru PMI Kota Magelang Periode 2019-2024 agar berkomitmen bahwa PMI adalah netral. Siapa pun yang terpilih menjadi anggota dewan kehormatan dan pengurus, mereka adalah relawan yang sudah dipastikan berdasar kesukarelawanan.

"Harapan kami PMI Kota Magelang dalam menjalankan fungsi organisasi tercapai adanya kemandirian dan pengelolaan PMI, meningkatkan sumber daya, meningkatkan kualitas pelayanan dalam segi kecepatan, kecakupan, dan efektifitas," jelas Imam.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyampaikan tujuh prinsip palang merah merupakan komitmen lengkap dan diharapan bisa dilaksanakan oleh insan PMI Kota Magelang.

Menurut dia tantangan PMI ke depan tidak ringan, dan semakin kompleks.

"Keberadaan PMI dalam rangka kemanusiaan. PMI harus jadi garda terdepan. Tidak usah nunggu perintah. Lalu sinergitas PMI Kota Magelang secara regional, lintas regional, harus ditingkatkan, saling tukar pemikiran," katanya. 

Baca juga: Tiga rumah sakit dibangun di Magelang

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019