Tangerang (ANTARA News) - Virus flu burung (H5N1) kembali menelan korban tewas seorang warga bernama Irfan (12) warga Kampung Ceger, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (13/10). Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular (Kabid P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Yuliah Iskandar, di Tangerang, Senin, mengatakan pihaknya langsung melakukan investigasi dan pengambilan sampel darah keluarga dan tetangga korban setelah mendapat informasi adanya dugaan penyebaran positif flu burung. Awalnya, Irfan mengalami demam sejak 30 September 2007 lalu, kemudian menjalani pengobatan ke bidan terdekat pada Rabu (3/10) dan Kamis (4/10), karena tidak kunjung sembuh, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang pada hari Senin (8/10). Setelah menjalani pemeriksaan, Irfan dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada hari Selasa (9/10) dengan alasan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan harus diperiksa secara mendalam, pasalnya diinformasikan korban positif terserang virus flu burung. Usai menjalani perawatan di RS Persahabatan, akhirnya pasien berusia 12 tahun tersebut meninggal pada hari Sabtu (13/10) lalu dan hasil tes Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tertanggal 10 Oktober 2007 menyatakan Irfan positif terserang virus flu burung jenis H5N1. Namun demikian, sebelum korban meninggal, pihak Dinkes Kabupaten Tangerang dan Departemen Kesehatan langsung mengambil sampel darah korban pada hari Rabu (10/10) guna memastikan dugaan positif virus flu burung tersebut dan hasilnya empat hingga lima hari sejak pengambilan sampel darah. Dikatakan Iskandar, selain mengambil sampel darah korban, petugas dinkes dan depkes melakukan investigasi dan mengambil sampel darah saudara dan tetangga korban, hal tersebut untuk mengantisipasi penularan virus flu burung. Iskandar juga mengatakan, berdasarkan riwayat korban selama hidup tidak pernah kontak dengan unggas dan di tempat kediamannya tidak memelihara unggas ataupun hewan lainnya. "Namun ada tempat pemeliharaan unggas yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007