Sukabumi (ANTARA News) - Lima orang pengunjung Pelabuhanratu, asal Kabupaten Bogor dan Sukabumi nyaris tewas, akibat terseret arus bawah di pantai Citepus, Pelabuhanratu, Selasa. Kelimanya selamat, setelah mendapatkan pertolongan petugas Badan Keselamatan Wisata Tirta (Balawista) Pelabuhanratu. Berdasarkan keterangan yang dihimpun ANTARA News, kelima korban nyaris tewas itu adalah Rizaldi (15) warga Cibinong, Kabupaten Bogor, Dian, Mudi (17), Ardi (16) dan Robi (18) warga Kertamulya, Cicurug Kabupaten Sukabumi. Mereka sempat tenggelam karena terseret arus bawah, ketika berenang di Kebon Kalapa, pantai Citepus Pelabuhanratu sekitar pukul 06.15 WIB "Mereka tenggelam karena tidak pandai berenang," kata Kepala Infokom Balawista Pelabuhan Ratu, Usup Supriyatna. Menurut dia, kelima orang itu berenang di zona merah yang dilarang untuk dijadikan tempat berenang. Di daerah itu telah dipasang papan peringatan merupakan daerah yang berbahaya. "Meski ombaknya tampak tenang, namun arus bawahnya sangat ganas," katanya seraya menyebutkan kelima orang tersebut tidak mengindahkan papan peringatan tersebut. Ia mengaku kesulitan untuk melakukan pengawasan pada wisatawan yang datang ke Pelabuhanratu. Jumlah personil yang ada tidak sebanding dengan jumlah pengujung yang mencapai puluhan ribu. "Perbandingannya 1:500 orang, bahkan hingga seribu orang," katanya seraya menyebutkan pos pengamanan tersebar di sepanjang kawasan wisata Pelabuharatu sampai Pantai Cibangban dengan jumlah personil sebanyak 74 orang. Usup mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati bila berenang di kawasan Pelabuhanratu, khususnya di pantai Citepus karena arus bawahnya sangat ganas dan bisa membuat orang tenggelam. "Sudah banyak kasus tenggelam akibat terseret arus bawah, seperti halnya Edot," katanya. Edot (19) yang merupakan warga Cipayung RT 04/RW 21 Kelurahan Depok Kecamatan Sumajaya, Depok tenggelam di Pantai Citepus, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (15/10) lalu karena terseret arus bawah. Menurut dia, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pencarian Edot (Cecep Burhan-red) dengan menyisir kawasan pantai Citepus. "Kami menyisir dua kilometer bagian kiri dan kanan di pantai Citepus Pelabuhanratu," katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Unit Polair Pelabuhanratu, Aiptu Rukiman, mengatakan, untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung yang tenggelam, Polair memberikan rambu-rambu peringatan di sepanjang titik-titik yang rawan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007