Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam upaya menyejahterakan masyarakat di  Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Sulut untuk terus memperkuat kerja sama, bersinergi dalam menjalankan kebijakan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto saat Sertijab Kepala BI Perwakilan Sulut dari Soekowardojo kepada Arbonas Hutabarat di Manado, Jumat.

Dia menjelaskan di tengah pemulihan, perekonomian masih akan dihadapkan pada tantangan baik global maupun domestik. Dari sisi global, perkembangan kebijakan moneter di beberapa negara maju serta masalah perdagangan dan geopolitik masih akan memberikan pengaruh terhadap arah pergerakan likuiditas dunia yang dapat memberikan tekanan terhadap kondisi ekonomi di negara berkembang.

Dari sisi domestik, katanya, perkembangan ekonomi yang terus membaik masih menyiratkan beberapa tantangan dalam beberapa hal. Pertama, perbaikan struktur ekonomi domestik untuk mendukung penyerapan tenaga kerja. Kedua, kapasitas perekonomian yang terbatas memicu impor yang lebih tinggi.

Menurut dia, terbatasnya sumber-sumber pembiayaan domestik yang menyebabkan tingginya ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri terutama dalam bentuk arus modal portofolio dan utang luar negeri swasta.

Mencermati berbagai tantangan di pasar global maupun domestik itu, katanya, kebijakan Bank Indonesia akan tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi domestik.

Bauran kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh pada 2018 akan diperkuat pada 2019 ini. Kebijakan moneter akan tetap difokuskan pada stabilitas, khususnya pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya.

Sementara itu, menurut dia, kebijakan yang akomodatif akan terus ditempuh di bidang makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, dan ekonomi keuangan syariah.

Ia mengatakan, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Kami percaya, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkesinambungan, perlu didukung oleh rencana konkrit dan tindakan nyata dari semua pihak.

Sinergi antarpemangku kepentingan menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kerjasama, kemitraan dan koordinasi menjadi kebutuhan dalam menjalankan konsep pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk itu, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan pemerintah, pemerintah daerah, OJK, dunia usaha dan mitra kerja lainnya yang telah erat akan diperkuat.

Sinergi kebijakan antara lain dalam hal pengendalian inflasi, perbaikan struktur perekonomian, stabilitas sistem keuangan, pendalaman pasar keuangan, serta ekonomi dan keuangan digital, katanya.

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019