Bakauheni (ANTARA) - Rumah Kreatif BUMN di area Terminal Pelabuhan Eksekutif Bakauheni, Bandarlampung, Provinsi Lampung, diresmikan pada Jumat untuk mendukung usaha mikro dan kecil Lampung serta penggunaan transaksi nontunai seperti dengan menggunakan sarana layanan LinkAja.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mewakili Menteri BUMN dalam meresmikan Rumah Kreatif BUMN di Pelabuhan Eksekutif Bakauheni, Lampung, Jumat.

Dalam acara peresmian tersebut, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN juga ditemani oleh kalangan generasi milenial BUMN.

Setelah menggunting pita, Aloysius juga melihat berbagai barang dagangan yang dijual di dalam Rumah Kreatif BUMN, seperti tenunan asli lokal dari Lampung.

Selain itu, ia juga melakukan transaksi dengan membeli kopi yang berasal dari Kalianda, Lampung, serta sejumlah penganan dengan menggunakan pembayaran melalui LinkAja.

Berbagai barang dagangan yang dijual di Rumah Kreatif BUMN memang menampilkan  produk usaha kecil lokal dari Lampung.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan, pembiayaan usaha mikro dan kecil, terutama untuk ibu-ibu akan ditingkatkan.

"Saya melihat tadi ada ibu-ibu yang ingin tidak hanya mendapat Rp2 juta atau Rp1 juta, tetapi ada yang ingin mendapat Rp5 juta atau Rp10 juta. Ini memerlukan sebuah modal yang lebih sehingga pemerintah memang harus turun tangan ikut mengatasi ini, yaitu menyuntikkan lagi modal ke PNM, sehingga PNM dapat meningkatkan dan memperluas pembiayaannya untuk Ibu-Ibu," kata Presiden saat bersilaturahmi dengan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, 2 Februari.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, utamanya keluarga prasejahtera, salah satunya melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang merupakan program pembiayaan dan pembinaan usaha dari BUMN Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Ini program Mekaar dari PNM sudah dimulai sejak akhir tahun 2015. Sekarang sudah memiliki nasabah 3,9 juta di seluruh Indonesia," kata Presiden dalam keterangan yang diterima.

Menurut Jokowi, program-program serupa ini sangat penting untuk kemandirian usaha-usaha mikro dan kecil, juga dapat berperan untuk mengurangi ketimpangan di masyarakat.

Presiden juga mengaku sudah memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PNM Arif Mulyadi untuk mengembangkan pembiayaan usaha mikro besar-besaran di seluruh Tanah Air.

"Kalau memang perlu banyak ya kita tambah (jumlah pembiayaan). Ini penting sekali untuk kemandirian usaha-usaha kecil, mikro, dan supermikro. Yang paling penting dalam rangka (mengurangi) ketimpangan," katanya.(T.M040/

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019